Search here

18 Des 2017

Pengobatan Penyakit Dengan Sistem Imun & Antibiotik

Pengertian, Fungsi dan Mekanisme Sistem Imun

Pentingkah kita memahami sistem pertahanan tubuh/system imun, serta bagaimana system imun supaya dapat berfungsi untuk menjaga tubuh dari benda-benda asing? Bagaimana mekanisme Imunitas dapat berfungsi sebagai ketahanan tubuh atau resistensi tubuh terhadap suatu penyakit? 



Jawabannya adalah benar bahwa sistem imun pada tubuh mempunyai imunitas terhadap berbagai macam penyakit, kemudian Fungsi Sistem Imun sebagai Pertahanan, Homeostasi tubuh, dan Peremajaan sel. Untuk lebih jelasnya, Fungsi Sistem Imun merupakan pertahanan atau penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuh, dan menghancurkannya, untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah tua; sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghancurkannya.

Adapun faktor yang mempengaruhi Sistem Imun antara lain, usia, jenis kelamin, Lingkungan, bahkan gaya hidup pun bisa mempengaruhi misalnya pola makan, kurang istirahat, perokok, dll.

Bagaimana Mekanisme Respon Imun
Ketika mikroba masuk ke dalam tubuh manusia, mikroba tersebut akan melewati 3 (Tiga) lapis pertahanan sistem imun. Pertahanan lapis pertama berisi sistem imun non-spesifik terutama fisik/mekanis, biokimia, dan humoral. Pertahanan ini akan mencegah masuknya mikroba masuk ke dalam tubuh. Pertahanan lapis kedua berisi sistem imun non-spesifik khususnya yang selular. Pertahanan selular ini nantinya akan mencegah mikroba yang berhasil masuk ke dalam tubuh dengan menghancurkannya. Pertahanan ketiga adalah sistem imun spesifik yang telah dibahas di atas. Ini akan menangani mikroba yang masih belum ditangani oleh sistem imun non-spesifik.


Abah Opar Pengobatan Penyakit Dengan Sistem Imun & Antibiotik



Pertahanan nonspesifik(bawaan) eksternal

Kulit
Kulit, berfungsi:
Melindungi tubuh dari panas, dingin, sinar matahari, mikroba 
Menghasilkan protein kuat (keratin) yang sulit didekomposisi oleh mikroba
Menghasilkan keringat dan minyak yang memberi suasana asam pada kulit
Jika terluka sel-sel pertahanan segera ke daerah luka, dan terbentuk benang fibrin yang menutup luka

Membran mukosa (selaput lendir):
Saluran pencernaan terdapat;
    - air ludah dan air mata
    - HCl hasil mukosa lambung
    - enzim diusus halus, empedu

Saluran respirasi terdapat;
-Lap. Mukosa trakea menghasilkan mukus  (lendir) yang menjerat mikroba
-Sel epitel bersilia untuk mengeluarkan mikroba
Kelenjar air mata mengandung enzim lisozim yang dpt merusak dinding sel bakteri

Pertahanan non spesifik internal
         Adalah mekanisme memakan/menelan benda asing (mikroba)  oleh leukosit  (neutrofil, monosit, makrofag, dan eosinofil)
         Neutrofil , 60-70 % dari leukosit, cencerung merusak diri,umur pendek
         Monosit, 5%, menuju jaringan menjadi makrofag, menelan mikroba dan dihancurkan degan enzim lisozim
         Eosinofil, 1,5%, memfagosit patogen yg berukuran besar seperti cacing, protozoa
         Sel pembunuh alami (limfosit bergranular besar)

Respon peradangan (inflamasi)
         Adalah respon cepat  terhadap kerusakan jaringan akibat teriris, tergigit, terengat, infeksi.
         Histamin = senyawa kimia yg dihasilkan basofil sebagai respon dari kerusakan jaringan, untuk memicu pelebaran dan  peningkatan permeabilitas pembuluh arteri.
         Tanda-tanda inflamasi:  berwarna kemerahan, terasa nyeri, panas dan membengkat

Senyawa Antimikroba
Protein komplemen, mirip agen anti mikroba yang terdiri dari 20 jenis protein serum untuk melisiskan mikroba penginfeksi.
Interferon, senyawa kimia yang dihasilkan makrofag untuk menghancurkan virus dengan cara menghambat perbanyakan virus

Pertahanan tubuh spesifik (sistem kekebalan)
Antibodi; protein pertahanan tubuh spesifik yang dihasilkan limfosit. Limfosit ditemukan pada sumsum tulang, pusat limfatik, kelenjar Ludah, limpa, tonsil dan persendian. Berperan melawan penyakit-penyakit menular. Ada 2 macam limfosit:
a.  limfosit B, dihasilkan sel-sel  batang sumsum tulang (Bone marrow)  untuk menyerang zat asing.
b.  Limfosit T; limfosit yg bermigrasi ke kelenjat Timus. Sebagai pengawas imun


Sistem Imun Spesifik merupakan sistem imun yang membutuhkan pajanan atau bisa disebut harus mengenal dahulu jenis mikroba yang akan ditangani. Sistem imun ini bekerja secara spesifik karena respon terhadap setiap jenis mikroba berbeda. Karena membutuhkan pajanan, sistem imun ini membutuhkan waktu cukup lama untuk menimbulkan respon. Namun jika sistem imun ini sudah terpajan oleh suatu mikroba atau penyakit, maka perlindungan diberikan dapat bertahan karena sistem imun ini mempunyai memory terhadap pajanan / mengenal dahulu jenis mikroba. Sistem imun ini dibagi menjadi 2 yaitu:

Sistem Imun Spesifik Humoral
Yang paling berperan pada sistem imun spesifik humoral ini ada Sel B atau Limfosit B. Sel B ini berasal dari sumsum tulang dan akan menghasilkan sel Plasma lalu menghasilkan Antibodi. Antibodi inilah yang akan melindungi tubuh kita dari infeksi ekstraselular, virus dan bakteri, serta menetralkan toksinnya.

Sistem Imun Spesifik Selular
Pada sistem imun ini, sel T atau Limfosit T yang paling berperan. Sel ini juga berasal dari sumsum tulang, namun dimatangkan di Timus. Fungsi umum sistem imun ini adalah melawan bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit dan tumor. Sel T nantinya akan menghasilkan berbagai macam sel, yaitu sel CD4+ (Th1, Th2), CD8+, dan Ts (Th3).

Antibodi
Adalah suatu protein yang dibentuk respon terhadap keberadaan benda-benda asing ( mikroba, molekul, sel-sel abnormal). Benda-benda asing itu disebut Antigen
Antibodi berfungsi menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk dalam tubuh secara spesifik.
Antibodi memiliki struktur yang besesuaian dengan antigen secara sempurna seperti anak kunci dan gembok.
Jenis-jenis Antibodi:
Karena berfungsi melindungi tubuh lewat proses kekebalan (immune), antibodi disebut juga Immunoglobulin (Ig) atau serum protein globulin. Ada 5 macam immunoglobin :

1.   Ig G           4. Ig F


2.   Ig M           5. Ig D


3.   Ig A



Immunoglobulin G ( Ig G)
- Trebentuk 2-3 bulan setelah terinfeksi.

Abah Opar Pengobatan Penyakit Dengan Sistem Imun & Antibiotik




Pertahanan Tubuh Alami
         Pertahanan fisik: air mata, sebum (minyak), mukus
          Pertahanan Mekanik : sel-sel silia dalam trakea
          Pertahanan Kimia
         Pertahanan Biologis
Abah Opar Pengobatan Penyakit Dengan Sistem Imun & Antibiotik


Pertahanan Tubuh oleh Sel Darah Putih
Respon Imun


Respon Imun Non-spesifik: inflamasi dan fagositosis.  Sistem imun non-spesifik adalah sistem imun yang melawan penyakit dengan cara yang sama kepada semua jenis penyakit. Sistem imun ini tidak membeda-bedakan responnya kepada setiap jenis penyakit, oleh karena itu disebut non-spesifik. Sistem imun ini bekerja dengan cepat dan selalu siap jika tubuh di datangkan suatu penyakit. Sistem imun non-spesifik punya 4 (empat) jenis pertahanan yaitu:

Pertahanan Fisik / Mekanis
Pertahanan fisik dapat berupa kulit, lapisan mukosa / lendir, silia atau rambut pada saluran nafas, mekanisme batuk dan bersin. Pertahanan fisik ini umumnya melindungi tubuh dari penyakit yang berasal dari lingkungan atau luar tubuh kita. Pertahanan ini merupakan pelindung pertama pada tubuh kita.

Pertahanan Biokimia
Pertahanan biokimia ini adalah pertahanan yang berupa zat-zat kimia yang akan menangani mikroba yang lolos dari pertahanan fisik. Pertahanan ini dapat berupa pH asam yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat, asam lambung yang diproduksi oleh lambung, air susu, dan saliva.

Pertahanan Humoral
Pertahanan ini disebut humoral karena melibatkan molekul-molekul yang larut unutk melawan mikroba. Biasanya molekul yang bekerja adalah molekul yang berada di sekitar daerah yang dilalui oleh mikroba. Contoh molekul larut yang bekerja pada pertahanan ini adalah Interferon (IFN), Defensin, Kateisidin, dan Sistem Komplemen.

Pertahanan Selular
Pertahanan ini melibatkan sel-sel sistem imun dalam melawan mikroba. Sel-sel tersebut ada yang ditemukan pada sirkulasi darah dan ada juga yang di jaringan. Neutrofil, Basofil, Eusinofil, Monosit, dan sel NK adalah sel sistem imun non-spesifik yang biasa ditemukan pada sirkulasi darah. Sedangkan sel yang biasa ditemukan pada jaringan adalah sel Mast, Makrofag dan sel NK.



Abah Opar Pengobatan Penyakit Dengan Sistem Imun & Antibiotik

Kekebalan tubuh
 Aktif-alami (aktivasi karena infeksi patogen), buatan (injeksi antigen ke dalam tubuh atau vaksinasi)
 Pasif-alami (antibodi yang diberikan dari Ibu ke bayinya), buatan (antibodi diekstrak dari individu lain kemudian disuntikkan ke tubuh orang lainnya atau serum)

Pengobatan Penyakit dengan Antibiotik
Antibiotik merupakan senyawa kimia untuk melawan bakteri penyebab penyakit. Konsumsi antibiotik kepada suatu individu secara terus menerus dapat menyebabkan menurunnya kemampuan antibiotik dalam melawan penyakit, disebabkan meningkatnya jumlah baketri yang resisten terhadap antibiotik tersebut.

Related Post:

Khasiatdan Keutamaan Kurma Untuk Kesehatan


Pageviews Artcle

Rekomendasi Unuk Anda Baca

9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah

Education and Knowledge Update   Apa Saja Yang Termasuk 9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah itu ? Sahabatku beriku...

Comments
Comments