Search here

12 Des 2017

Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan Hidup

Update 2018 

Hakekat, Pengertian & Konsep Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan

Abah Opar:  PLHWorld Conservation Strategy  the International Union for the conservation of nature
Baca juga: Upaya Cinta Lingkungan Melalui Daur Ulang Sampah Dapat Menciptakan Gaya Hidup Baru Terhadap Pelestarian Alam


Pembangunan yang dilakukan oleh sebuah bangsa semestinya memiliki manfaat  kemudian dapat berlanjut antar generasi serta berwawasan lingkungan hidup. Upaya dalam Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup tentunya sangat penting untuk dilaksanakan, hal ini berlaku untuk semua bangsa di Dunia. Pembangunan yang dirancang harus mampu memberikan manfaat untuk kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang namun perlu memperhatikan dampak atau akibat dari pembangunan tersebut terhadap kelestarian alam dan semua makhluk hidup yang ada di didalamnya. 

Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup yang akan kita pergunakan disini adalah merupakan terjemahan dari "suistainable development" yang sangat populer diabad 21 ini dan dipergunakan oleh negara-negara barat.

Istilah "Pembangunan Berkelanjutan" secara resmi dan dipopulerkan di tanah air melalui pemerintahan Indonesia atas amanat yang tertuang dalam Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), sedangkan istilah "Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan Hidup" sudah diatur dalam ketentuan pengelolaan Lingkungan Hidup oleh negara yang tertuang dalam Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain itu juga dikenal ada lingkungan dan pembangunan, sedangkan sebelumnya lebih populer digunakan sebagai istilah "Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan" ini merupakan sebagai terjemahan dari "Eko-development"

Menurut pendapat Sonny Keraf, pada tahun 1980-an agenda politik lingkungan hidup mulai dipusatkan pada paradigma pembangunan berkelanjutan. Istilah ini mulai muncul dalam World Conservation Strategy dari International Union For The Conservation of Natur (1980). Dari peristiwa itu mulai dipakai oleh Lester R. Brown dalam bukunya Building a Suistainable Society (1981). Kemudian istilah tersebut menjadi sangat terkenal melalui penyampaian laporan dari Bruntland Our Common Future (1987). Selanjutnya pada tahun 1992, merupakan puncak dari proses politik, yang akhirnya pada konverensi tingkat tinggi (KTT) Bumi di Rio de Jainero, Brazil. Istilah Pembangunan Berkelanjutan baru diterima sebagai sebuah agenda politik pembangunan untuk semua negara di dunia (Keraf, 2001). Namun selain itu ada pula beberapa pakar atau ahli lingkungan yang memberikan rumusan untuk lebih menjelaskan makna dari pembangunan yang berkelanjutan itu antara lain:

Emil Salim: 
Seorang tokoh pemerhati lingkungan hidup dari Indonesia, berpendapat bahwa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan menyerasikan sumberdaya alam dengan manusia dalam pembangunan. Keselarasan kepentingan manusia dengan kepentingan alam dalam pembangunan semestinya ada keseimbangan sehingga pembangunan dapat terintegrasi dalam memenuhi kebutuhan keduanya.

Ignes Kleden: 
Tokoh pemerhati lingkungan ini berpendapat bahwa pembangunan berkelanjutan di sini untuk sementara didefinisikan sebagai jenis pembangunan yang di satu pihak mengacu pada pemanfaatan sumber-sumber alam maupun sumber daya manusia secara optimal, dan dilain pihak serta pada saat yang sama memelihara keseimbangan optimal di antara berbagai tuntutan yang saling bertentangan terhadap sumberdaya tersebut.

Sofyan Effendi: 
Tokoh terkenal pemerhati lingkungan yang berpendapat lebih rinci dalam pembatasannya antara lain:
1.   Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang pembangunan teknologinya dan perubahan kelembagaannya dilakukan secara harmonis dan dengan amat memperhatikan potensi pada saat ini dan masa depan dalam pemenuhan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

2.   Secara konseptual, pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai transpomasi progresif terhadap struktur sosial, ekonomi dan politik untuk meningkatkan kepastian masyarakat Indonesia dalam memenuhi kepentingannya pada saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kepentingan mereka. Konsep keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi interaksi antara system sumberdaya alam dan lingkungan.

Dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, terhadap dua kaidah yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, yaitu:
1. Untuk sumberdaya alam yang terbarukan (renewable resources)
2. Laju pemanenan harus lebih kecil atau sama dengan laju regenerasi (produksi lestari)
3. Untuk masalah lingkungan: Laju pembangunan (limbah) harus lebih kecil atau setara dengan kapasitas asimilasi lingkungan.
    
             Baca Juga: Pranan Manusia Dalam Lingkungan


A development process that optimizes the benefits of natural resources and human resources by harmonizing natural resources with humans in development
Abah Opar: Mohammed bin Salman


Aspek Operasional dari Konsep Keberlanjutan

Aspek operasional dari konsep keberlanjutan ini dapat dipahami lebih jauh dengan adanya lima alternatif pengertian sebagaimana yang diuraikan sebagai berikut:
1.     Suatu kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-declining consumption).
2.     Keberlanjutan adalah kondisi dimana sumberdaya alam dikelola sedemikian rupa untuk memelihara kesempatan produksi di masa mendatang.
3.     Keberlanjutan adalah kondisi dimana sumberdaya alam (natural capital stock) tidak berkurang sepanjang waktu (non-declining).
4.     Keberlanjutan adalah kondisi dimana sumberdaya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumberdaya alam.
5.     Keberlanjutan adalah kondisi dimana kondisi minimum keseimbangan dan daya tahan (resilience) ekosistem terpenuhi.

Selain definisi operasional diatas, melihat bahwa konsep keberlanjutan dapat diperinci menjadi tiga aspek pemahaman, yaitu:
1.     Keberlanjutan ekonomi, yang diartikan sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu untuk memelihara keberlanjutan pemerintahan dan menghindari terjadinya ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri.

2.     Keberlanjutan lingkungan: Sistem yang berkelanjutan secara lingkungan harus mampu memelihara sumberdaya yang stabil, menghindari eksploitasi sumberdaya alam dan fungsi penyerapan lingkungan. Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan keanekaragaman hayati, stabilitas ruang udara, dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak termasuk kategori sumber-sumber ekonomi.

3.     Keberlanjutan sosial: Keberlanjutan secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan, menyediakan layanan sosial termasuk kesehatan, pendidikan, gender, dan akuntabilitas politik



The concept of sustainable development is closely linked to ethical issues, given that the concept of sustainable development is oriented towards the future and also focuses on the problem of poverty

Abah Opar Images, Equilibrium and resilience of the ecosystem are met


Konsep Pembangunan Berkelanjutan berhubungan erat dengan masalah etika, mengingat bahwa konsep pembangunan berkelanjutan berorientasi pada masa depan (future) dan juga memfokuskan diri pada masalah kemiskinan (proverty). Konsep ini sangat memperhatikan kesejahteraan generasi yang akan datang, namun pada saat yang bersamaan juga tidak mengurangi perhatian terhadap upaya-upaya untuk meningkatkan taraf hidup orang-orang miskin yang ada pada generasi sekarang. Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan, papan, pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang diperlukan, keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak kekerasan, dan kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga Negara.

Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan (Emil Salim). Menurut Sofyan Effendi, pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang pengembangan teknologinya dan perubahan kelembagaannya dilakukan secara harmonis dan dengan amat memperhatikan potensi pada saat ini dan masa depan dalam pemenuhan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Pembangunan berkelanjutan dapat diartikan pula perubahan positif sosial ekonomi yang tidak mengabaikan sistem ekologi dan sosial di mana masyarakat bergantung kepadanya. Keberhasilan penerapannya memerlukan kebijakan, perencanaan dan proses pembelajaran sosial yang terpadu, viabilitas politiknya bergantung pada dukungan penuh masyarakat melalui pemerintah, kelembagaan sosial dan kegiatan dunia usaha (Sumarwoto, 2006).

Sustainable development is actually a moral and cultural discourse. This is because the main problem is on the shape and direction of civilization like what human beings will develop on this Earth.
Abah Opar:  Ira Rennert. suistainable development, Equilibrium and resilience of the ecosystem are met

Pembangunan berkelanjutan sesungguhnya merupakan wacana moral dan kultural. Hal ini disebabkan karena yang menjadi persoalan utama adalah pada bentuk dan arah per­adaban seperti apa yang akan dikembangkan manusia di Bumi ini.

Kearifan lingkungan lokal, sekaligus plural perlu terus dikembangkan. Tetapi tidak hanya diposisikan sebagai upa­ya untuk ”melawan” kecenderungan globalisasi dan westernisasi, melainkan satu ”pilih­an”. Dengan kata lain, pengembangan kearifan lingkungan tidak selalu harus ”dibenturkan globalisasi / westernisasi, karena dia adalah ”keyakinan” sekaligus ”pilihan-pilihan” sadar tiap kelompok manusia di Bumi untuk mengembangkan peradaban yang plural, sekaligus identitas yang beragam.


Dalam proses pelaksanaan pembangunan atau kegiatan ekonomi, komponen-kom­po­nen lingkungan tersebut kemungkinan akan mengalami perubahan atau lebih dikenal terke­na dampak dari suatu kegiatan pembangunan. Perubahan lingkungan tersebut dapat bersi­fat global,nasional maupun lokal. Ketiganya harus dilihat secara menyeluruh danterpadu oleh karena memang ketiganya tidaklah dapat dipisahkan dansaling terkait.

Lebih lanjut, perlu dipahami bahwa keterkaitan antara permasalahan lingkungan global dan lokal sangatlah erat. Sebagai contoh, membicarakan Agenda 21 Indonesia tidak dapat dilepaskan dari Agenda 21 Rio karena yang terakhir inilah yang mendasari terciptanya Agenda 21 Indonesia. Demikian juga, dalam membicarakan isu lingkungan global perlu juga diimbangi dengan pembicaraan tentang isu lingkungan nasional (Indonesia) untuk melihat keterkaitan permasalahan lingkungan Indonesia dengan permasalahan global.


The concept of sustainable development provides an appeal or guidance that development will enable the present generation to gain its welfare, without prejudice to the rights of future 
Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan Hidup Abah Opar
Pembangunan Infrastruktur Jakarta
Konsep pembangunan berkelanjutan memberikan himbauan atau rambu-rambu bahwa pembangunan akan memungkinkan generasi sekarang dapat memperoleh kesejahteraannya, tanpa mengurangi hak generasi mendatang dimana merekapun perlu mendapatkan perlindungan sejak dini terhadap hak atas kesejahteraannya.

Sebagai tindak lanjut terhadap konsep pembangunan berkelanjutan ini perlu adanya tindakan nyata dari pemangku kepentingan secara sinergi mewujudkan tiga pilar pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dengan menekankan perlunya koordinasi dan integrasi atas kepentingn aspek social, ekonomi, dan aspek lingkungan. 

Pembangunan berkelanjutan memerlukan keterpaduan koordinasi yang baik antara pemanfaatan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan dalam satu kurun waktu, dimensi ruang supaya tepat guna, tepat sasaran, berhasil guna dan berdayaguna.

Baca Juga : Ancaman Manusia Terhadap Lingkungan Udara

Here are 10 Mega Projects in Indonesia that are Planned, Integrated, Powerful and Environmentally Friendly.

1.   Coastarina



Coastarina merupakan peta unik dengan view miniature peta Nusantara yang mirip dengan Palm Islan the World Dubai.
Abah Opar Images
2.   Gian Sea Wall

Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Captal Integrated Coastal Development (NCICD) merupakan pembangunan yang dirancang multi fungsi selain bermanfaat sebagai pusat ekonomi juga sebagai penahan gelombang pasang air laut yang mengancam wilayah Ibukota.

Abah Opar Images. suistainable development
3. Thamrin Nine Tower 1



Gedung supertall di Indonesia namun masih sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) terdiri dari 71 lantai dengan ketinggian gedung 330 meter.
Abah Opar Images
4. BMW Stadium

BMW Sadium merupakan mega proyek Indonesia yang berada di Ibu Kota Jakarta. Dibangun di wilayah Tanjung Priok tepatnya di Jakarta Utara. yang diperuntukan menjadi Stadion terbesar di Indonesia.

Abah Opar Images
5. Kulonprogo Airport

Kulonprogo Airport merupakan pembangunan mega proyek di Indonesia  sebagai bandara Internasional yang akan di bangun di Yogyakarta. Dirancang oleh PT. Angkasa Pura dengan perencanaan sebagai bandara utama dan terbesar di Yogyakarta dan tentunya lebih besar dari bandara Adisucipto yang sudah kita kenal.
Abah Opar Images natural resources are managed in such a way as to maintain future production opportunities
6. Center Point of Indonesia

Center Poin of Indonesia merupakan pembangunan mega proyek di Indonesia yang akan di bangun di Indonesia wilayah timur tepatnya di Makassar yang berfungsi sebagai pengembangan kawasan bisnis Indonesia wilayah timur seperti yang sudah ada saat ini ada di jakarta yaitu di Sudirman Central Buisiness District (BCBD) seluas 50 Hektar itu, namun Center Point of Indonesia direncanakan luasan arel pembangunannya hingga 1000 Hektar. Hal ini tentunya jauh lebih besar dari BCSD Jakarta. Untuk pengembangan dan perluasan kawasan bisnis ini direncanakan akan menciptakan daratan buatan di selat Makasar.

Abah Opar Images
7. Jembatan Selat Sunda 29 Km
Jembatan Selat Sunda merupakan pembangunan terencana yang akan menghubungkan dua pulau besar yaitu Pulau Jawa dan Sumatra membentang 29 Kilometer di atas lautan tepatnya di Selat Sunda. Jembatan ini akan di bangun dengan lebar 60 Meter. Nantinya akan di bentuk menjadi 3 (tiga) lajur untuk mobil dan 2 (dua) lajur untuk Kereta Api dan 2 (dua) lajur untuk pejalan kaki. Pembangunan ini bisa menghabiskan dana sekitar 200 trilyunan.
Abah Opar Images. natural resources are managed in such a way as to maintain future production opportunities
8. Shinkansen E-7
Shinkansen adalah pembangunan Mega Proyek di Indonesia dengan pengembangan trasportasi Kereta Api Cepat pertama di Indonesia bisa mencapai kecepatan 250 Km/jam. Pelaksanaan pembangunan sudah mulai. Pembangunan ini menghubungkan dua kota pusat ekonomi utama Indonesia yaitu Kota Bandung di Jawa Barat dan Ibu Kota Indonesia Jakarta.
Abah Opar Images natural resources are managed in such a way as to maintain future production opportunities
9. Pertamina Energy Tower
Pertamina Energy Tower merupakan pembangunan pencekar langit yaitu menara setinggi 530 Meter  sebagai kantor pusat Pertamina yang akan di bangun di Jakarta.
Abah Opar Images

10. The Signature Tower
The Signature Tower merupakan rencana pembangunan mega proyek di Indonesia yang diperuntukan sebagai Mall, Perkantoran, dan Hotel. Gedung ini direncanakan setinggi 683 Meter dan memiliki 111 lantai yang berada di lokasi strategis Ibu Kota Jakarta Indonesia tepatnya di SCBD (Sudirman Central Buisiness District)
Abah Opar Images



Posted by (Opar Suparma, M.Si.)
Back << to >> Menu
Related Post:

Pageviews Artcle

Rekomendasi Unuk Anda Baca

9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah

Education and Knowledge Update   Apa Saja Yang Termasuk 9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah itu ? Sahabatku beriku...

Comments
Comments