"Upaya Menumbuhkan, Mengembangkan, Mengelola Dan Melatih
Emosi Melalui Musik Agar Kecerdasan Emosional & Sq Anak Meningkat Serta
Stabil".
Benarkah musik dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak dan bagaimana caranya supaya musik dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak, Jawaban untuk hal tersebut Abah sampaikan pemaparan dalam tulisan kali ini semoga bermanfa’at untuk kita semua.
Kita
tahu dan menyadari bahwa musik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi setiap
manusia, karena musik dapat menjadikan orang merasa senang, gembira dan nyaman.
Musik bisa menjadi efektif di bidang akademis dengan membantu pembentukan pola
belajar, mengatasi kebosanan dan menangkal kebisingan eksternal yang
mengganggu. Musik juga dapat membantu kita merasa bertenaga, percaya diri,
mengurangi kesedihan, menghapus kemarahan, melepaskan stress serta mengurangi
rasa takut dan cemas.
Musik
harus dikenalkan sedini mungkin pada anak bahkan sejak dalam kandungan anak
sudah dirangsang dengan jenis musik yang dapat mengembangkan kecerdasan anak
yaitu jenis musik klasik. Memperdengarkan musik atau suara lain yang
menyenangkan bagi bayi yang masih dalam kandungan ternyata bisa menstimulasi
sistem pendengaran mereka dan berpengaruh positif pada respons mereka terhadap
musik dan suara-suara lain setelah mereka lahir. Bayi-bayi ketika di dalam
kandungan mendengarkan musik yang rileks dan menenangkan ternyata tumbuh dan
bertambah berat badannya dengan mudah serta lebih damai dengan diri mereka
sendiri dan lingkungan sekitarnya, begitu mereka hadir di “dunia nyata” (John
M. Ortiz, 2002:1).
Lingkungan
terutama orang tua berperan penting untuk menumbuh kembangkan kecerdasan emosi
anak yaitu salah satu diantaranya lewat musik. Seorang anak yang sejak kecil
terbiasa mendengarkan musik dapat lebih berkembang kecerdasan emosionalnya
dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Musik yang didengar
berupa irama dan nada-nada yang teratur dari perpaduan seimbang antara beat,
ritme dan harmoni (Bambang Sujiono dan Nurani Yuliani, 2005: 119).
Sebagai
orang tua harus memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih sendiri musik
yang ingin Ia dengarkan di waktu-waktu luang dan mengizinkan anak untuk
menggunakan kebebasan berekspresi dalam batas-batas tertentu, akan memberi
pelajaran mengenai rasa tanggung jawab sekaligus menumbuhkan kemampuan
mengendalikan diri. Disamping itu, orang tua harus memonitor jenis musik
pilihan anak untuk memastikan agar pilihan musik tersebut bisa diterima oleh
sistem kepercayaan dan standar keluarga.
Orang
tua seringkali beranggapan bidang musik termasuk salah satu bidang yang bila
ditekuni tidak bisa menjamin masa depan. Oleh karena itu, orang tua lebih
cenderung mengarahkan anak pada bidang-bidang ilmu kognitif dan beranggapan
bahwa dengan menguasai ilmu kognitif seseorang mudah mencapai keberh asilan
serta derajat terpandang dalam masyarakat. Padahal sebetulnya dengan musik
dapat mencurahkan pikiran, rasa dan karsa dalam setiap aktivitasnya. Selain
kenyataan di atas, orang tua juga belum memahami dalam menumbuhkembangkan
kecerdasan emosi anak. Seorang anak yang tidak bisa mengendalikan emosinya
dengan baik seringkali dikarenakan orang tua kurang bisa memahami perasaan dan
kehendak si anak. Luapan emosi yang tidak terungkap secara fokus dan jelas
dapat mengarah pada perilaku destruktif (merusak). Sebagai contoh, anak yang
tidak bisa mengungkapkan bahwa dirinya sesungguhnya merasa cemburu karena
mainan adiknya lebih baik Ia akan bertindak agresif dengan merusakkan mainan
adiknya atau memukul adiknya.
Musik
harus dikenalkan sedini mungkin pada anak-anak agar dapat meluapkan emosinya
lewat musik tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak yang belum memahami
bahwa pengenalan musik sejak dini dapat menumbuhkembangkan kecerdasan emosi
anak. Selain itu, ada juga yang memaksakan anaknya untuk dapat memainkan jenis
alat musik tertentu, memahami kesiapan anak untuk belajar musik. Misalnya
kemampuan fisik dan mental.
Hakikat & Pengertian Musik
Musik
adalah salah satu cabang seni yang tertua. Musik tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan dan penghidupan manusia (AT. Mahmud, 1995: 8). Kecerdasan emosi
adalah kemampuan mengenali emosi diri yaitu kemampuan seseorang dalam mengenali
perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul dan mampu mengenali
emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka
yang sesungguhya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap (Sternberg dan Salovery dalam Shapiro
(1997)).
Definisi
musik sangat beragam. Menurut Kamtini dan Husni Wardi Tanjung dalam bukunya
“Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak-kanak. Musik adalah bagian dari
kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak anak dilahirkan, dia telah
memiliki aspek tertentu dari musik yang menjadi bagian pengalaman alami dari
kehidupannya”. (2005: 9)
The starting time for learning
about music is the same as the starting time for any learning.
Saat mulai belajar tentang musik sama-dengan saat mulai belajar apa-saja. Musik
adalah wadah segala jenis pendidikan. Hal itu muncul secara alami menjadi
kebutuhan.
Menurut
Allegory of musik karya Lorenzo Lippi, musik adalah bunyi yang
diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan
selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam.
Musik
mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, jiwa patriotisme.
Mendengarkan musik dapat membantu mengurangi sedikit beban pikiran melalui
bernyanyi dapat mencurahkan perasaan yang ada dalam hati. Misalnya di saat
sedih mendengarkan lirik musik yang sedih maka perasaan menjadi lega bahkan
sampai menangis.
Unsur-Unsur Musik
Musik
adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak lahir anak
telah memiliki beberapa unsur musik seperti suara dan melodi. Beberapa unsur
musik diantaranya:
Suara:
Dalam musik gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya
maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam
musik dijelaskan dalam tala (tinggi nada), durasi (beberapa lama suara ada),
intensitas dan timbre (warna bunyi).
Nada:
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang miliki tinggi nada tertentu menurut
frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi
nada patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda, tangga
nada yang paling lazim adalkah tangga nada mayor, tangga nada minor dan tangga
nada pentatonik.
Ritme/Irama: Ritme adalah pengaturan
bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu.
Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung
dan dianggap sebagai satu ketukan.
Melodi:
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan
sendiri yaitu tanpa iringan atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord
dalam waktu.
Harmoni: Harmoni secara umum dapat
dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan
bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut
dibunyikan berurutan. Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang
dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.
f Notasi: Notasi musik merupakan
penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan
secara vertikal sedangkan waktu digambarkan secara horizontal. Musik adalah
perpaduan keseimbangan antara unsur-unsur musik. Unsur-unsur musik diantaranya
suara, nada, ritme, melodi, harmoni dan notasi. Musik menjadi bagian alami dari
kehidupan.
Contoh:
dalam dekapan seorang ibu, anak mendengar suara ibu melantunkan snandung yang
akhirnya membuat lelap tidurnya.
Instrumen-Instrumen Musik
Alat
musik pertama dikenal manusia berasal dari bunyi yang dihasilkan dari bahan
manusia itu sendiri. Tepukan tangan, hentakan kaki atau pukulan tangan pada
anggota badan yang lain merupakan pengiring ritmik yang memberikan nuansa
tertentu. Beberapa instrumen musik diantaranya:
Alat-Alat Musik Tradisional
2.
Alat musik gesek. Contoh: biola, rebab.
5.
Alat musik pukul/perkusi. Contoh: tamborin, kolintang.
b.
Alat musik modern. Contoh: Gitar listrik, organ, drum.
Beberapa
instrumen di atas dapat mencerdaskan emosi anak. Apabila anak memainkan jenis
alat musik tertentu misalnya piano. Anak mampu mengungkapkan ekspresinya
melalui alat musik piano tesebut
Hakikat Kecerdasan Emosi
Pengertian Kecerdasan Emosi
Definisi
kecerdasan emosi pertama kali disebutkan dalam majalah Time edisi Oktober 1995
oleh psikolog Peter Salovey dari Universitas Yale dan John Mayer dari
Universitas Hampshire. Kecerdasan emosi adalah sebuah konsep untuk memahami
perasaan seseorang, memahami empati seseorang terhadap perasaan orang lain dan
memahami “bagaimana emosi sampai pada tahap tertentu menggairahkan hidup”
(Kumpulan artikel Kompas, 2001: 181).
Namun
konsep kecerdasan emosi baru memasuki forum publik setelah psikolog Danrel
Goleman dari Universitas Harvard dalam buku “Emotional Inteligence” (1994)
menyatakan bahwa “Kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20%
dan sisanya yang 80% ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut
kecerdasan emosional”.
Kecerdasan
emosional (EQ) adalah proses pembelajaran yang berlangsung seumur hidup. Memang
ada temperamen khusus yang dibawa seorang anak sejak ia dilahirkan, tetapi pola
asuh orang tua dan pengaruh lingkungan akan membentuk “cetakan emosi seorang
anak yang akan berpengaruh besar pada perilakunya sehari-hari” (Bambang Sujiono
dan Yuliani Nurani Sujiono, 2005: 115).
Metode Belajar Yang Menunjang Perkembangan Emosi
Menurut
Elisabeth B. Hurlock dalam bukunya “Perkembangan Anak Jilid I” (1997: 214)
menjelaskan metode belajar yang menunjang perkembangan emosi sebagai berikut:
Belajar Secara Coba-Coba
Anak
belajar secara coba untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk perilaku yang
memberikan pemuasan terbesar kepadanya dan menolak perilaku yang memberikan
pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan pemuasan.
Belajar Dengan Meniru
Anak-anak
bereaksi dengan emosi dan metode ekspresi sesuai dengan orang-orang yang
diamatinya.
Belajar Dengan Mempersamakan Diri
Anak
menirukan reaksi emosional orang lain dan tergugah oleh rangsangan sesuai
dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru.
Belajar melalui pengkondisian
Dalam
metode ini obyek dan situasi dengan memancing reaksi emosional dengan cara
asosiasi.
Pelatihan
Belajar
di bawah bimbingan dan pengawasan terbatas pada aspek reaksi yaitu reaksi yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan. Peran orang tua, guru dan lingkungan
sekitar sangat menentukan dalam proses belajar anak. Mereka harus sabar dan
menjadi tauladan bagi anak-anak mereka. Apabila anak melakukan hal-hal yang
positif maka orang tua tidak segan-segan memberikan pujian.
Prinsip-Prinsip Pendidikan Dengan Kecerdasan Emosi
Ada
Lima prinsip mengasuh anak dengan yang menjadi tujuan bagi orang tua dan anak.
Berusaha mencapai tujuan tersebut untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan
membuat anak-anak tumbuh dewasa dengan disiplin diri dan tanggung jawab
(Maurice J. Elias, 2000: 39).
a. Sadari
perasaan sendiri dan perasaan orang lain. Perasaan adalah sesuatu yang sulit
disadari.
b. Tunjukkan
empati dan pahami carapandang orang lain. Empati adalah kemampuan untuk
menyelami perasaan orang lain. Untuk dapat melakukan hal ini, seorang harus
menyadari baik perasaan dirinya maupun perasaan orang lain.
c.
Atur dan atasi dengan positif gejolak
emosional dan perilakunya.
d. Berorientasi
pada tujuan dan rencana positif.
Salah
satu hal terpenting tentang manusia adalah dapat menetapkan tujuan dan membuat
rencana untuk mencapai tujuan. Teori kecerdasan emosional menyatakan bahwa hal
ini memiliki implikasi penting yaitu sebagai berikut:
a. Mengakui
kekuatan ampuh optimisme dan harapan.
b. Dalam
berusaha mencapai tujuan, ada waktu-waktu ketika lebih atau kurang efektif.
c.
Pendidik dapat memperbaiki tindakannya
dalam penetapan dan perencanaan tujuan sebagaimana menghendaki anak-anak
melakukannya.
Gunakan Kecakapan Sosial Positif Dalam Pembelajaran
Contoh
kecakapan sosial yaitu komunikasi dan pemecahan masalah.
Sebagai
pendidik harus memberikan kebebasan kepada anak untuk bergerak. Namun tetap
mengontrol anak walaupun tidak terlalu ketat. Selain itu dapat memahami
perasaan anak, apakah anak sedang sedih atau senang.
Menumbuhkembangkan Kecerdasan Emosi Anak Melalui Musik
“Musik
sangat mempengaruhi manusia”, EV. Andreas Christanday seorang musikus
dalam suatu ceramah musik. “Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmoni mempengaruhi roh”. Sementara apabila hati sedang susah,
mencoba mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang
teratur. Perasaan menjadi lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak
rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu penyembuhan
para pasiennya. Inilah bukti bahwa ritme mempengaruhi jiwa manusia.
Menurut John M. Ortiz
dalam bukunya Nurturing Your Child With
Music (2002: 117), ada beberapa pendekatan serta latihan yang dapat
dipertimbangkan para orang tua dalam menggunakan musik serta suara.
a. Meluangkan
waktu untuk duduk bersama anak dan bergantian memilih lagu dengan pesan positif
dan menggembirakan.
b. Meningkatkan
latihan musik dengan memainkan lagu-lagu pilihan atau mengajak anak bernyanyi
bersama.
c.
Mengajak anak untuk menghadiri
pertunjukan musik.
d. Membuat
kebiasaan baru yaitu meminjam album musik klasik atau moden yang dipilih
bersama anak.
e.
Mendaftarkan anak ke kursus musik
untuk alat musik yang disukai anak.
Musik
adalah bahasa dunia dan tidak perlu diterjemahkan. Musik memerlukan tangan,
kepala serta hati bergandengan bersama-sama. Masa kanak-kanak adalah masa yang
paling menakjubkan, semua dasar-dasar pertumbuhan berkembang pada masa ini.
Musik bagi anak dapat berperan sebagai wahana yang dapat mengungkapkan pikiran
dan perasaan. Dapat berwujud pernyataan atau pesan dan memiliki daya yang dapat
menggerakkan hati, berwawasan citarasa keindahan. Musik melalui nyanyian dapat
menyalurkan, mengendalikan, menimbulkan perasaan tertentu seperti rasa senang,
lucu, haru dan kagum. Hal ini sangat erat berkaitan dengan perkembangan emosi,
perkembangan psikomotorik anak juga dapat berkembang melalui musik, misalnya
pada saat anak senam.
Kemampuan
anak dalam mengungkapkan pikiran melalui nada, emosi (rasa) dan gerak dapat
dikembangkan melalui musik. Pada hakekatnya musik merupakan bahasa nada karena
musik dapat didengar, dikomunikasikan melalui nada. Musik juga merupakan bahasa
emosi karena dapat mengungkapkan perasaan tertentu seperti senang, lucu, haru
atau kagum. Melalui gerakan nyanyian/musik memiliki bahasa gerak, karena musik
memiliki birama (ketukan tetap dan teratur), irama (panjang pendek bunyi) dan
metodi (tinggi rendah nada).
Menurut
John M. Ortiz (2002: 149), musik dapat menjadi stimulan yang sehat dan aman.
Berikut ini ada sepuluh alasan mengapa musik dapat menjadi stimulan yang sehat
dan aman, adalah:
1.
Bisa diulang kembali melalui kaset atau CD
2.
Alamiah
3.
Waktunya tertentu (bisa ditentukan)
4.
Bisa diprogram
5.
Sangat banyak jenisnya
6.
Tanpa prasangka Musik dapat menghibur semua golongan usia, ras, budaya, dll.
7.
Selalu optimis
8.
Menyegarkan
9.
Sepenuhnya ada dalam kendali kita.
10.
Menjadi teman yang baik.
Selain
itu, musik dan suara-suara lain yang menenangkan dapat membantu mengurangi
kecemasan dan stres dengan:
a) Menurunkan hormon-hormon yang
berhubungan dengan stres
b) Mengalihkan perhatian dari rasa takut,
cemas, tegang dan dari masalah sehari-hari.
c) Mengaktifkan hormon endorphin alami
yaitu berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit.
d) Meningkatkan perasaan rileks.
e) Membersihkan pikiran serta membantu
memusatkan perhatian.
f) Menenangkan serta menyelaraskan ritme
internal
g) Meringankan perasaan tertekan dan
meredakan amarah
h) Menyingkirkan pikiran-pikiran serta
perasaan negatif dan mengganggu.
i) Menghalangi masuknya suara-suara
bising dari luar yang sering membuat “pusing”.
Jika
digunakan dengan kepekaan suara, musik dapat dimanfaatkan untuk: Memotivasi
anak untuk berlatih, Meningkatkan kepekaan tubuh, Mengaktifkan tumbuhnya
ketrampilan motorik besar, Meningkatkan
koordinasi, Mengembangkan rasa percaya diri dan harga diri, Berfungsi sebagai
sumber kebahagiaan dan kesenangan, Mendorong terjadinya hubungan sosial, Menciptakan
lingkungan yang terkendali dimana pengungkapan diri bisa diwujudkan.
Mengetahui Perkembangan Emosi Melalui Musik
Lingkungan
sangat berpengaruh terhadap pembentukan emosi anak. Salah satunya peran orang
tua di dalam keluarga akan membentuk “cetakan” emosi seorang anak yang akan
berpengaruh besar pada perilakunya seharihari. Gaya pengasuhan yang berbeda
pada setiap orang tua akan mempengaruhi kepribadian anak. Gaya pengasuhan yang
baik adalah orang tua yang pemurah – permisif. Gaya ini disebut pemurah dan
permisif karena orang tua yang tergolong demikian adalah orang tua yang
memberikan kebebasan kepada anak untuk bergerak, tidak terlalu banyak menuntut
atau melarang anak. Orang tua yang pemurah permisif adalah orang tua yang
hangat, suka merawat dan terlibat dengan anak, tetapi tidak mengontrol anak
walaupun tidak terlalu ketat.
Belajar
musik merupakan kegiatan yang positif bagi anak. Kegiatan ini mampu mengasah
kemampuan fisik, mental sekaligus kepekaan emosi esorang anak secara seimbang.
Untuk kesiapan fisik anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua.
a. Instrumen
musik didesain sesuai dengan ukuran anak. Apakah alat musik terlalu berat,
terlalu besar atau terlalu banyak menuntut energi fisik bagi anak.
b. Memperhatikan
ciri-ciri fisik anak lebih cocok dengan instrumen tertentu.
c.
Mengenali anak apakah anak menyenangi
atau membenci sensasi yang ditimbulkan oleh alat musik yang dimainkannya.
Orang
tua harus memperhatikan kondisi emosi dan perilaku anak. Misalnya, anak yang
sangat aktif (hampir tidak bisa diam) tentunya akan lebih siap dan cocok
apabila belajar drum daripada bola. Sebaliknya anak yang pendiam dan tidak suka
ribut akan lebih senang mendengar suara biola daripada terompet. Untuk anak
yang lebih suka bekerja sendiri, pilihlah instrumen yang soliter seperti gitar
atau piano.
Orang tua berperan sangat aktif selain terus menerus mendorong serta memotivasi anak-anak, orang tua bertindak sebagai pemberi inspirasi dan pelatih ketika anak-anak belajar memainkan alat musik pilihan. Yang harus diperhatikan orang tua untuk mengembangkan dan memperkuat harga diri anak yang positif:
1. Memanfaatkan setiap
kesempatan untuk menciptakan harmoni.
2. Mendorong anak untuk
mandiri.
3. Mengupayakan
keseimbangan.
4. Mengizinkan anak untuk
memilih musik yang ingin didengar dan orang tua jangan terlalu mengatur.
5. Mendengarkan musik
sebagai jembatan antar generasi.
Anak
mengungkapkan isi dan pesan musin melalui nada, rasa dan gerak. Namun hal itu
baru dapat dilakukan dengan baik apabila anak memperoleh pengalaman musik
secara langsung. Pengalaman musik diperlukan untuk mengembangkan kemampuan
dasar musik anak. Oleh karena itu, orang tua memegang peranan penting untuk
meningkatkan kemampuan dasar musik seorang anak.
Menurut Mahmud,
AT dalam buku “Musik dan Anak”, kemampuan dasar musik
meliputi:
Kemampuan mendengar:
Kemampuan
mendengar adalah kemampuan yang sangat esensial atau utama. Musik
mengkomunikasikan pesan. Pesan akan diterima dengan baik apabila pesan dapat
didengar, ditangkap atau dirasakan dengan baik pula. Kegiatan mendengar dapat
dilakukan setiap kali mengajarkan nyanyian baru, misalnya dengan alat musik
atau dengan senandung kemudian mengulang nyanyian. Jika tersedia kaset musik
anak-anak, musik itu dapat diputarkan untuk didengar anak.
Kegiatan
mendengar bertujuan antara lain:
a) Menghayati
peran birama dan pola irama dalam membangun suasana musik.
b) Meningkatkan
kepekaan terhadap isi dan pesan yang diungkapkan oleh musik atau nyanyian.
c) Menghayati
ungkapan musik.
d) Meningkatkan
kemampuan mendengar untuk berolah musik dengan baik.
Kemampuan Memperagakan
Kemampuan
memperagakan ditujukan untuk:
1. Meningkatkan ketrampilan bernyanyi dengan baik
dan benar.
2. Mengungkapkan musik atau nyanyian dengan gerak jasmaniah.
3.
Meningkatkan kemampuan memilih dan memainkan alat perkusi untuk iringan.
Kegiatan
memperagakan dikembangkan antara lain, untuk:
1. Bernyanyi dengan tinggi nada
yang murni dan tepat.
2. Memainkan berbagai irama iringan dalam berbagai tanda
birama. 3. Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau nyanyian
melalui bernyanyi atau alat musik perkusi sederhana.
Kemampuan Berkreativitas
Kemampuan
berkreativitas adalah kemampuan isi dan pesan musik atau nyanyian dengan
perbuatan yang bersifat kreatif. Kegiatan berkreativitas bertujuan antara lain:
a) Mencoba
dan dapat memilih alat yang sesuai untuk mengungkapkan isi dan maksud musik
atau nyanyian yang diiringi.
b) Meningkatkan
kemampuan mendengar musik atau nyanyian dengan mengamati sifat, watak atau ciri
khas unsur pokok musik.
c) Meningkatkan
kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau nyanyian untuk dapat menikmati dan
menghargai musik atau nyanyian.
Pengenalan
musik kepada anak dilakukan oleh orang tua sejak hari pertama anak-anak mereka
lahir harus dilanjutkan dalam setiap tahap perkembangan anak. Bahkan sejak
dalam kandungan musik dapat dikenalkan kepada anak melalui suara atau nyanyian
ibu.
Cara Menumbuhkembangkan Kecerdasan Emosi Melalui Musik
Kecerdasan
yang sering dinyatakan dengan angka IQ (Intellegence
Quotient) bukan satu-satunya jaminan bagi kesuksesan seorang anak di
masadepan. Faktor lain yang perlu mendapat perhatian serius dari orang tua
adalah kecerdasan emosional. Salah satu aspeknya adalah kecerdasan sosial,
dimana anak memiliki kemampuan untuk mengerti dan memahami orang lain.
Kecerdasan emosi juga meliputi kemampuan seseorang untuk mengenali emosinya
sendiri serta mengelola emosi tersebut dengan benar. Selain itu, kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri serta tetap bersemangat untuk menghadapi berbagai
kesulitan. (Kumpulan artikel Kompas, 2001:124).
Kecerdasan
emosional dapat dilatih pada anak-anak sejak dini. Misalnya, menciptakan
suasana kedamaian penuh kasih sayang dalam keluarga, memberikan contoh-contoh
nyata berupa sikap saling menghargai, ketekunan dan keuletan menghadapi
kesulitan, sikap disiplin dan penuh semangat, tidak mudah putus asa, serta
lebih banyak tersenyum dari pada cemberut. Semuanya ini memungkinkan anak
mengembangkan kemampuan yang berhubungan dengan kecerdasan emosionalnya.
Dalam
kehidupan sehari-hari, refleksi emosi nyata lebih banyak memainkan peran dalam
proses pengambilan keputusan atau menampakkan perilaku seseorang ketimbang
perhitungan nalar. Seorang anak perlu dibekali kecerdasan emosi yang maksimal
sejak dini karena kecerdasan emosi dapat dipelajari dan dilatihkan pada anak.
Latihan meningkatkan kecerdasan emosi anak bisa dilakukan oleh orang tua dalam
interaksi dengan anak-anaknya yaitu melalui pengasuhannya. Anak yang mendapat
stimulasi perkembangan kecerdasan emosi baik. Dengan begitu sikap dan perilaku dapat
berkembangan dengan baik menuju ke arah perkembangan yang positif.
Menurut
Dra. Heny Setyawati, M.Si. Di dalam
buku “Pengembangan
Potensi Anak Usia Dini”. Untuk mengembangkan emotional intelegence pada
anak, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
a) Agar
anak mengerti perbedaan antara yang “baik” dan yang “buruk”. Anak harus
mengembangkan kebiasaan berbuat / berperilaku baik.
b) Anak
dapat mengembangkan sikap peduli, dermawan / suka menolong, ramah dan pemaaf.
c) Anak
dapat merasakan reaksi emosi negatif misalnya malu, marah, takut.
d) Orang
harus membuat peraturan keluarga yang jelas dan konsisten.
e) Melatih
kejujuran.
Cara
menumbuhkembangkan kecerdasan emosi, salah satunya lewat musik. Musik adalah
salah satu wahana bagi anak untuk belajar mengungkapkan pikiran dan perasaan.
Kegiatan musik yang dilakukannya sendiri atau bersama-sama dapat membantu anak
memantapkan emosi dan menggunakan emosi sebaik-baiknya. Disisi lain, kegiatan
musik dapat meletakkan dasar bagi perkembangan minat dan bakat musik anak selanjutnya.
Perkembangan itu sendiri tidak terlepas dari sejauh mana anak memperoleh
pengalaman musik secara langsung.
Beberapa kemungkinan pengalaman musik yang dapat diberikan pada anak.
Nyanyian sesuai dengan perkembangan anak
Nyanyian
adalah salah satu perwujudan bentuk pernyataan atau pesan yang memiliki daya
menggerakkan hati, berwawasan cita rasa keindahan, cita rasa estetika yang
dikomunikasikan melalui nyanyian dapat membantu anak menumbuhkembangkan segi
emosi yaitu anak dapat menyalurkan emosi, dapat menggugah rasa senang, lucu,
kagum atau haru.
Bernyanyi
Bernyanyi
adalah kegiatan musik yang fundamental, karena anak dapat mendengar melalui
inderanya sendiri, menyuarakan beragam tinggi nada dan irama musik dengan
suaranya sendiri.
Manfaat
dari bernyanyi adalah: Mendengar dan
menikmati nanyian, Mengalami rasa senang bernyanyi bersama, Mengungkapkan
pikiran, perasaan dan suasana hatinya, Merasa senang bernyanyi dan belajar bagaimana
mengendalikan suara. Menambah perbendaharaan nyanyian.
Belajar
bernyanyi dengan meniru atau pembiasaan. Langkah mengajarkan nyayian pada
umumnya ada dua yaitu membangun minat anak terlebih dahulu melalui Tanya-jawab
yang mengacu kepada isi dan maksud nyanyian. Kedua mengembangkan pembelajaran
sesuai dengan daya tangkap anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan tentang mengajarkan
nyanyian kepada anak:
a. Waktu
mengajarkan nyanyian dibantu dengan alat peraga.
b. Agar
anak akrab dengan irama dan melodi nyanyian, seluruh nyanyian dikenalkan dengan
alat musik melodi atau senandung sebelum nyanyian diajarkan.
c.
Anak telebih dahulu banyak mendengar
sebelum bernyanyi.
d. Memberikan
anak bernyanyi sambil bertepuk.
e. Nyanyian yang pendek diajarkan secara
keseluruhan sedangkan nyanyian agak panjang kalimat demi kalimat.
Ungkapan diri kreatif
Ungkapan
musik atau nyanyian bukan sekedar bentuk peniruan dari yang ditulis atau
didengar, melainkan berupa penyajian yang diwarnai sifat perorangan dan
memperkaya musik atau nyanyian. Untuk membantu dan mewujudkan ungkapan diri
kreatif, ada pendekatan dan penerapan yang perlu dilakukan yaitu:
a) Menerima
anak sebagaimana adanya yang memiliki kelemahan, kekuatan dan keunikan.
b) Memberi
anak dorongan.
c) Menyediakan
waktu, tempat dan sarana.
d) Melihat
proses dari tindakan kreativitas anak lebih penting dari hasilnya.
Bunyi dan gerak
Anak
menyukai gerak dan senang melakukan aneka gerak yang dibuatnya sendiri. Gerak
adalah alat yang penting bagi anak untuk mengungkapkan dirinya melalui musik,
setiap anak dapat berbuat menurut tingkat kemampuannya sendiri. Beberapa contoh
penggunaan anggota badan yang menghasilkan beragam bunyi dan dapat mendorong
anak melakukan gerak jasmaniah yaitu:
a) Membuat
bunyi dengan menggunakan tangan Contoh: bertepuk tangan dengan tangan datar,
jentik ibu jari dengan jari telunjuk.
b)Menghasilkan
berbagai bunyi dengan tangan diumpamakan pemukul. Contoh: tangan memukul lutut,
tangan memukul paha, tangan memukul dada dan tangan memukul lengan.
c)Membuat
bunyi dengan kaki. Contoh: menghentakkan kaki, meluncurkan kaki, mengetukkan
ujung kaki.
d)Membuat
bunyi dengan “Suara mulut”. Contoh:
menghembus, mendesir, menggunakan lidah.
Ungkapan ritmik
Ungkapan
ritmik, ungkapan berirama dapat diamati pada kegiatan dan perbuatan anak setiap
hari. Ungkapan ritmik tumbuh bersamaan dengan perkembangan rasa irama dalam
diri anak melalui pengalaman musik. Salah satu pendekatan untuk kembang
lanjutkan ungkapan ritmik anak adalah dengan menyediakan sarana alat musik,
misalnya pianika, gendang, kerincing.
Apresiasi musik
Apresiasi
musik di Taman Kanak-kanak erat kaitannya dengan nyanyian, alat musik dan gerak
jasmaniah. Kegiatan apresiasi musik berhasil, ada hal-hal yang perlu diamati
antara lain:
a) Anak
dapat menyelaraskan gerak jasmaniahnya dengan irama musik atau nyanyian.
b) Tanggapan
anak secara sosio emosional, tampak pada perubahan air muka anak ketika membayangkan
rasa senang.
c) Ada
pola gerak khas yang diperagakan anak.
d) Sikap
anak menunjukkan makin tumbuh minat anak terhadap musik dan makin senang memperoleh
pengalaman musik.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila merencanakan kegiatan atau pembelajaran
musik kepada anak yaitu:
a. Belajar
sesuatu melalui perbuatan dan dengan alat musik.
b. Mengungkapkan
pikir dan rasa melalui tindakan
c.
Mengenal unsur pokok musik dengan
mengulang-ulang
d. Memahami
musik atau nyanyian secara totalitas, keseluruhan, lambat laun bagian dan
rinci.
e.
Belajar pada awalnya tanpa pemahaman
karena sifat anak yang cenderung meniru.
f.
Memiliki aktifitas tinggi dan rasa
ingin tahu yang besar.
g. Memerlukan
lingkungan yang akrab tempat anak mencobakan ungkapan pikiran dan perasaan,
gagasan
Manfaat Music Dalam Perkembangan Kecerdasan
Musik
adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Kecerdasan emosi
adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosinya sendiri serta mengelola
emosi dengan benar. Musik dapat menjadi stimulan yang sehat dan aman.
Contohnya
dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres. Cara menumbuhkembangkan
kecerdasan emosi, melalui musik yaitu diantaranya melalui : Nyanyian yang
sesuai dengan situasi peserta didik, Bernyanyi, Ungkapan diri kreatif, Bunyi
dan gerak, Ungkapan ritmik, Apresiasi music Dalam belajar musik orang tua
berperan sangat aktif yaitu memotivasi anak, memberi inspirasi dan pelatih yang
baik. Kemampuan dasar musik meliputi: Kemampuan mendengar, Kemampuan meragakan,
Kemampuan berkreativitas.
Related Post untuk anda: Pengaruh Motivasi Kata-kata Bijak Terhadap Mindset Positif
Daftar Pustaka
Ellys J. 2005. Kiat Mengasah Kecerdasan Emosional
Anak. Bandung: Pustaka Hidayah.
Goleman, Daniel. 2004. Emotional Intelligence.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kumpulan Artikel Kompas. 2001. Mencetak Anak
Cerdas dan Kreatif. Jakarta: Kompas.
Mahmud, AT. 1995. Musik dan Anak. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
M. Ortiz. 2002. Menumbuhkan Anak-anak Yang
Bahagia, Cerdas dan Percaya Diri Dengan Musik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Patmono Dewo, Soemiarti. 1995. Buku Ajar Pendidikan
Pra Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Sujiono, Bambang dan Nurani Yuliani. 2005.
Mencerdaskan Perilaku Anak. Jakarta: Gramedia.