Search here

21 Nov 2017

Model Pembelajaran Round Club

     Model Pembelajaran Round Club (Keliling Kelompok)

Pengertian Model Pembelajaran

Abah Opar : Model Round Club     Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran.

“ Model is a representation of reality intended to explain the          behavior of some aspects of it” . Jadi  model adalah suatu gambaran        dari kenyataan  yang dimaksudkan untuk             menerangkan  perilaku  dari apa yang digambarkan tersebut. [1]


Pembelajaran merupakan suatu proses yang terjadi dari kombinasi dua aspek, yaitu : belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat pembelajaran berlangsung.

Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur pembelajaran. Istilah model pembelajaran  mempunyai ciri empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode pembelajaran : (a) Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik, (b) tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (c) langkah-langkah mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal, (d) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efesien untuk mencapai tujuan pembelajaran.[2]

Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan tersebut dapat disumpulkan  bahwa  model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang. Isi yang terkandung dalam model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Contoh strategi pengajaran yang bisa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen  kelas, pengelompokan siswa, dan penggunaan alat bantu pengajaran.


Pengertian Model Round Club (Keliling Kelompok)


Model Pembelajaran Round Club atau keliling kelompok adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama salaing membantu mengkontruksi konsep. Menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya.

Model Pembelajaran Round Club Atau keliling kelompok adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep. Menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan gender, karakter) ada control dan fasilitasi, serta meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.[3]

Unsur-unsur yang harus diperhatikan model pembelajaran Round Club atau keliling kelompok : Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka, ketika suatu kelompok mempresentasikan hasil dari deskripsinya, maka kelompok lain bertanya dari hasil deskripsi materinya, setelah selesai dari kelompok yang satu maka yang lainnya atau kelompok selanjutnya yang mempresentasikan dan yang lainnya bisa mengajukan pandangan dan pemikiran anggota lainnya, kegiatan tersebut terus-menerus sampai kelompok yang terakhir yang dilaksanakan arah jarum jam.

Model Round Club atau keliling kelompok mirip dengan brain storming, hanya saja kontribusi pendapat atau pandangan peserta lebih panjang, luas, dan mendalam. Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lainnya. [4]
           
Teknik belajar mengajar Round Club atau keliling kelompok  bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Dalam kegiatan Round Club atau keliling kelompok, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran.

      Kelebihan Model Round Club (Keliling Kelompok)

      
Bellanca berpendapat dalam buku Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif  terdapat  kelebihan model Round Club atau Keliling Kelompok adalah sebagai berikut :
1.      Siswa berpartisipasi dalam kelompok kerja sebagai anggota  aktif yang saling mendukung  dengan anggota lainnya.
2.      Siswa mendapatkan kesempatan berbicara.
3.      Sangat menyenangkan untuk menyemangati orang lain. [5]

Adapun kelebihan model Round Club atau keliling kelompok menurut Ardie sebagai berikut :
1.      Adanya tanggung jawab setiap kelompok.
2.      Adanya pemberian sumbnagan ide pada kelompoknya.
3.      Lebih dari sekedar belajar kelompok.
4.      Bisa saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat, pandangan serta hasil pemikiran.
5.      Hasil pemikiran beberapa kepala lebih kaya dari pada satu kepala.
6.      Dapat membina dan memperkaya emosional.[6]

Berdasarkan beberapa kelebihan model Round Club atau keliling kelompok yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa dengan model ini siswa saling berpartisipasi dalam setiap kelompok sehingga saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat apa yang telah disampaikan oleh teman kelompok lainnya.

Kekurangan Model Round Club (Keliling Kelompok)


Sedangkan kekurangan model Round Club atau keliling kelompok menurut Bellanca adalah sebagai berikut :
1.      Kadang-kadang siswa ingin mengomentari sesuatu bukan pada waktu giliran bicara.
2.      Siswa merencakan apa yang akan dikatakan [7]

Ardie berpendapat kekurangan model Round Club atau keliling kelompok adalah sebagai berikut :
1.      Banyak waktu yang terbuang dalam pembelajaran keliling kelompok.
2.      Suasana kelas menjadi ribut.
3.      Tidak dapat diterapkan pada mata pelajaran yang memerlukan pengayaan[8]

Dapat disimpulkan kekurangan model Round Club atau keliling kelompok dari beberapa ahli adanya saling keterkaitan yaitu pada saat siswa ingin mengomentari sesuatu bukan pada waktu gilirannya sehingga suasana di kelas menjadi ribut dan banyak waktu yang terbuang dalam pembelajaran keliling kelompok.


       Langkah- Langkah Model Round Club (Keliling                 Kelompok)


Menurut Anita Lie, adapun langkah-langkah model Round Club atau Keliling Kelompok sebagai berikut :
1.      Guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar
2.      Guru membagi siswa menjadi kelompok
3.      Guru memberikan tugas atau lembar kerja[9]

Sedangkan Miftahul Huda berpendapat tentang langkah-langkah model Round Club atau Keliling Kelompok yaitu :
1.      Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.
2.      Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya.
3.      Demikian seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan.[10]

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa adanya keterkaitan antara beberapa para ahli dari langkah-langkah model Round Club atau keliling kelompok.

   Konsep-konsep Kitabah merupakan konsep yang sulit dipelajari dan dipahami oleh siswa. Rendahnya penguasaan konsep Kitabah tidak terlepas dari Model pembelajaran yang dikembangkan. Oleh karena itu proses belajar mengajar di kelas harus optimal sehingga peserta didik mampu mengembangkan dan memanfaatkan Ilmu Kitabah nya di dalam kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya siswa kurang mampu menerapkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran  Round Club atau Keliling Kelompok merupakan salah satu  model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa bukan  hanya sekedar belajar tetapi terdapat kegiatan kerja sama antar siswa sehingga pembelajaran semakin aktif. Penggunaan model Round Club atau Keliling Kelompok dalam proses belajar Kitabah dapat menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, dan terjadi proses diskusi sehingga menguatkan materi yang hendak dipelajari.

           Untuk itu, diperlukan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan siswa yang dapat dibantu melalui penerapan Round Club, dimana terjadi proses belajar dengan teman sebaya dan guru berperan sebagai pembimbing.

Daftar Pustaka

[1] Dini Rosdiani. 2012. Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan             Jasmani dan Kesehatan. Bandung : ALFABETA, hlm. 
 [2] Rusman. 2012. Model – Model Pembelajaran  Mengembangkan           Profesionalisme  Guru. Depok : PT RAJAGRAFINDO PERSADA, hlm. 
 [4] Joko Mursitho. 2011. Mengajar dengan sukses; Menciptakan suasana riang     gembira di kelas. Jakarta : Pustaka Tunasmedia, hlm. 41
[5] James Bellanca. 2011. Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif . Jakarta : PT    Indeks, hlm. 253- 254
 [7] James Bellanca. Loc. cit
[9] Anita Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : PT Grasindo, hlm. 63
[10] Miftahul Huda. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 56

Pageviews Artcle

Rekomendasi Unuk Anda Baca

9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah

Education and Knowledge Update   Apa Saja Yang Termasuk 9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah itu ? Sahabatku beriku...

Comments
Comments