PENDAHULUAN
Sekolah sebagai lembaga pendidikan selalu berusaha terus
menerus dan terprogram mengadakan pembenahan di berbagai bidang, termasuk salah
satunya adalah proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran, guru memiliki strategi
agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Seorang guru tidak akan mampu mengantarkan siswanya untuk mencapai
sebuah tujuan pendidikan tanpa memiliki metode yang baik, dengan kata lain mempunyai keterampilan dalam menyampaikan
materi.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada BAB III pasal 4 menyatakan bahwa
“Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran”.[1]
Oleh karena itu dalam sebuah pembelajaran tidak hanya ketuntasan materi saja
yang diperhatikan, tapi bagaimana sebuah pembelajaran bisa memberikan
keteladanan dan motivasi serta mengembangkan kreativitas siswa sehubungan
dengan keberhasilan pembelajaran.
Sejauh ini model pembelajaran yang diterapkan di
sekolah-sekolah pada umumnya masih bersifat tradisional atau monoton. Salah
satu penyebabnya adalah minmnya pengetahuan guru akan metode. Hal ini dapat diketahui
berdasarkan observasi yang dilakukan di SD Negeri Mekarjaya.
Dari observasi
yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya permasalahan yang
dihadapi sangat beragam, baik yang muncul dari siswa maupun dari guru sendiri.
Salah satu permasalahannya yaitu penguasaan metode atau strategi yang dimiliki
guru masih sangat minim sehingga proses pembelajaran berlangsung monoton.
Akibatnya tentu berpengaruh pada siswa yang merasa bosan, ngantuk, bahkan tidak
adanya ketertarikan terhadap materi.
Tidak sedikit siswa yang merasa bosan dan kurang berminat
dalam mengikuti pembelajaran PKn di kelas. Hal tersebut tentunya menjadi
kendala dalam proses pembelajaran, akibatnya proses pebelajaran yang
berlangsung sangat membosankan dan kurang efektif sehingga tujuan pembelajaran
belum sepenuhnya tercapai. Oleh karena itu pendidik harus mempunyai metode yang
tepat agar bisa menarik perhatian siswa serta memberikan pemahaman bagi mereka.
Banyak kendala
yang dihadapi untuk mewujudkan siswa yang benar-benar berkompeten,
artinya siswa yang mampu memahami dan mengamalkan apa
yang telah disampaikan guru. Hal ini banyak dirasakan oleh guru dalam mengarahkan dan membimbing siswanya,
terutama dalam sebuah proses pembelajaran
di kelas. Guru di SD Negeri
Mekarjaya 11 juga mengalami hal yang
sama.
Setelah diadakan
wawancara dengan beberapa guru serta
observasi pra penelitian ternyata terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yaitu
sebagai Penerapan metode yang masih monoton disebabkan minimnya penguasaan guru terhadap metode itu sendiri, guru
masih menerapkan ceramah serta tanya
jawab, belum mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif, kurangnya minat siswa
dalam pembelajaran dapat diidentifikasi yaitu tampak raut muka siswa terlihat
jenuh, mengantuk, dan tidak bersemangat pada saat pembelajaran berlangsung.
Hal
ini tentunya menghambat guru dalam penyampaian materi, tidak adanya
ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung siswa kurang bergairah (mengantuk, lemas, lesu),
beberapa siswa putra membuat gaduh, berbicara sendiri serta tidak memperhatikan
penjelasan guru, siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
sehingga suasana kelas terasa membosankan, berpusat pada guru dan tidak adanya
umpan balik (feedback) dari siswa ketika guru menyampaikan materi.
Dari
beberapa poin di atas sangat jelas bahwa permasalahan pembelajaran PKn di SD
Negeri Mekarjaya 11 khususnya kelas VI adalah kurangnya minat dan partisipasi
siswa dalam mengikuti pembelajaran yang salah satu penyebabnya adalah
penggunaan metode yang masih monoton.
Kendala-kendala
tersebut menjadi masalah dalam penelitian yang berjudul “Implementasi
Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Student
Team Achievement Divisions (STAD) dan Konsep
Globalisasi Terhadap Hasil Belajar PKn
Pada Siswa Kelas VI
di SDN Mekarjaya 11
Depok”.
Metode
STAD dipilih karena di dalamnya mengandung kegiatan-kegiatan yang menarik serta
mengarahkan siswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran
dan mendorong krativitas siswa untuk berkompetisi dengan teman sebayanya,
melatih bekerjasama dalam sebuah tim serta mengembangkan sikap siswa.
Dengan
penggunaan metode STAD tersebut diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berkomunikasi, kerjasama, bertukar pikiran, menjawab bahkan
memberikan pertanyaan. Di samping itu juga telah dilakukan diskusi dengan guru
mata pelajaran PKn terkait dengan penerapan metode cooperative learning tipe
STAD dan konsep globalisasi.
B. Fokus
Penelitian
Berdasarkan
latar belakang dan identifikasi masalah di SD Negeri Mekarjaya 11 Kota Depok, maka fokus penelitian menekankan pada penerapan metode
pembelajaran Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Konsep Globalisasi sebagai variabel
experimental (main effect), pada hasil belajar sebagai variabel terikat (dependent variable).sehingga dapat
dirinci sebagai berikut:
X1
difokuskan pada implementasi pendekatan Kooperatif Learning Tipe Student Team Achievement Divisions
(STAD).
X2 difokuskan pada konsep
globalisasi dan
Y
difokuskan pada hasil belajar siswa.
C. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan, maka permasalahan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana
implementasi pendekatan kooperatif learning tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil
belajar PKn pada siswa kelas VI di SDN
Mekarjaya 11 Depok?
2. Bagaimana
implementasi konsep globalisasi terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas VI di SDN Mekarjaya 11
Depok?
3. Bagaimana implementasi
pendekatan kooperatif learning tipe Student
Team Achievement Divisions (STAD) dan konsep globalisasi terhadap hasil
belajar PKn pada siswa kelas VI di SDN
Mekarjaya 11 Depok?
D. Tujuan Penelitian
Sebagaimana perumusan masalah di atas, maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Untuk
mengetahuai strategi pembelajaran dengan implementasi
pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD
dapat meningkatkan hasil belajar PKn merupakan
inovatif dan bermutu di SDN Mekarjaya 11 Depok.
2 Untuk
mengetahuai efektifitas dan
efisiensi dari konsep
globalisasi terhadap hasil
belajar PKn pada siswa kelas VI di SDN
Mekarjaya 11 Depok.
3 Untuk mengetahuai solusi
pemecahan masalah pembelajaran bahwa dengan implementasi
pendekatan kooperatif learning tipe STAD dengan konsep globalisasi dapat
meningkatkan hasil belajar PKn pada
siswa kelas VI di SDN Mekarjaya 11 Depok.
E. Kegunaan
Penelitian
Dari awal
mulainya penelitan ini, diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan yaitu :
1. Bagi
siswa agar mampu meningkatkan hasil
belajar melalui
pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan konsep globalisasi.
2. Bagi
sekolah merupakan bahan referensi untuk meningkatkan pelaksanaan model-model
pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Bagi
Dinas Pendidikan sebagai bahan banding dan referensi untuk mengambil langkah
yang strategis guna meningkatkan pelaksanaan pembelajaran yang lebih inovatif
dan bermutu.
4. Bagi
Mahasiswa merupakan bahan referensi belajar untuk terus meningkatkan inovasi
pembelajaran yang berguna bagi dunia pendidikan di masa mendatang.
5. Bagi
orang tua agar dapat memberikan peranan yang penting bagi anak-anak dalam meningkatkan hasil belajar
melalui pembelajaran kooperatif
tipe STAD.
[1] Undang-Undang
RI No. 14 Th. 2005 tentang Guru dan Dosen serta Undang-Undang RI No. 20 Th.
2003 tentang Sisdiknas, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hal. 76.
Related Post :
Posted by : Opar Suparma, M.Si