Education and Knowledge Update 2019
Efek Rumah Kaca – Rumah kaca adalah sebuah bangunan yang berbentuk rumah yang keseluruhan bangunannya terdiri dari kaca. Baik di bagian dinding, atap, tembok dan sebagainya. Rumah kaca biasanya akan digunakan untuk menanam sayuran, buah-buahan, bunga dan lain sebagainya. Biasanya rumah kaca ini dimiliki oleh para petani yang berada di negara 4 musim. Sedangkan di Indonesia rumah kaca jarang digunakan karena matahari selalu bersinar sepanjang tahun. Suhu yang ada di dalam rumah kaca biasanya akan terasa lebih hangat walaupun di luar rumah sedang musim dingin. Fungsi dari rumah kaca ini adalah untuk menangkap cahaya matahari, karena panas dari sinar matahari tersebut terperangkap di dalam bangunan. Jadi pada siang hari suhu di dalam rumah kaca akan semakin hangat, sebaliknya jika di malam hari suhu akan tetap hangat tidak terpengaruh dengan cuaca di luar rumah. Efek rumah kaca sering dianggap sebagai penyebab lapisan ozon semakin membesar, sehingga bumi menjadi sangat panas khususnya ketika musim panas tiba.
Efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi, seperti memiliki efek rumah kaca yang di mana panas matahari akan terperangkap oleh atmosfer bumi. Normalnya sinar matahari di siang hari menyinari bumi dan akan membuat bumi menjadi lebih hangat, akan tetapi permukaan bumi di malam hari menjadi lebih dingin. Namun akibat dari adanya efek rumah kaca ini maka sebagian panas yang harusnya dipantulkan oleh permukaan bumi, akan diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer tersebut. itulah sebabnya kini bumi menjadi terus menghangat selama bertahun-tahun kemudian.
Secara umum pengertian dari efek rumah kaca
ini adalah naiknya suhu bumi yang disebabkan oleh adanya perubahan komposisi, yang terdapat pada atmosfer. Hal itu menyebabkan sinar matahari tetap berada di bumi, dan sayangnya tidak dipantulkan dengan sempurna untuk keluar dari atmosfer tersebut. Jika diartikan sesuai dengan proses dan akibat yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca, maka sebuah fenomena alam terjadi karena adanya pantulan. Lalu bagaimana dengan terjadinya efek rumah kaca ini, efek rumah kaca didasari oleh sinar matahari yang telah dipantulkan oleh berbagai macam benda yang ada di bumi. Sinar matahari yang dipantulkan ini dapat merusak lapisan ozon. Dengan fungsi utama yaitu untuk menghambat cahaya matahari yang ada di atmosfer. Jika lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi berkurang maka suhu di bumi akan naik secara terus menerus. Jika suhu di bumi naik maka bumi akan berubah menjadi dingin. Kondisi tersebut akan menjadi bertambah buruk, karena karbondioksida yang ada di bumi. Karena dapat menahan pantulan sinar matahari sehingga suhu di bumi pun akan semakin meningkat. Untuk menghindari lapisan ozon yang rusak di lapisan atmosfer bumi, maka kita harus mengurangi pemakaian berbagai alat atau bahan yang dapat menghasilkan CO2 atau karbondioksida. Hal itu juga bahkan bisa mengakibatkan kerusakan pada lapisan ozon lainnya. Proses terjadinya efek rumah kaca dimulai dari matahari yang akan memancarkan sinarnya dalam bentuk radiasi ultraviolet ke bumi, yang akan diterima oleh bumi dan kemudian dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah. Sinar matahari akan masuk ke bumi sebagai panas, lalu kemudian sebagian sinarnya akan dipantulkan ke angkasa oleh permukaan bumi. Sebagian lainnya akan diserap baik oleh permukaan bumi yang warnanya agak gelap ataupun oleh gas rumah kaca, yang sudah terkandung di dalam atmosfer. Gas rumah kaca ini bertindak seperti benda hitam, yang di mana cahaya yang datang akan dipantulkan kembali sebagai panas. Semakin banyak kandungan atau konsentrasi gas ini, maka akan semakin banyak panas yang dilepaskan. Maka dari itu maka semakin panas jugalah suhu di bumi, oleh karena itu munculah efek rumah kaca yang selama ini menjadi permasalahan penting di bumi.
Hal-hal yang menyebabkan efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca, diantaranya adalah sebagai berikut : Uap air, Karbondioksida, Methana, Ozon, Nitrus Oxide, CFC dan HFC
PEMANASAN GLOBAL
Penjelasan terhadap apa itu Pengertian Pemanasan Global,
Penyebab Pemanasan Global, Dampak Pemanasan Global, dan Cara Mengatasi Global Warming.
Pengertian
pemanasan global menurut Natural
Resources Defence Council adalah kondisi peningkatan suhu rata-rata
permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebih. Dampak
pemanasan global juga menurunkan kualitas hidup manusia. Pemanasan global tidak
dapat dilepaskan dari fenomena pencemaran udara di dunia. Volume peningkatan
karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang dikeluarkan oleh pembakaran
bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya,
diyakini sebagai sumber utama dari pemanasan suhu global yang telah terjadi selama
satu Abad terakhir.
Terjadinya
pemanasan global dilihat oleh sebagian ilmuwan terjadi lebih cepat. Namun,
konsensus ilmiah bersepakat bahwa suhu rata-rata bumi telah meningkat antara
0,4 hingga 0,8 ° C dalam 100 tahun terakhir. Penelitian telah banyak dilakukan
oleh peneliti dalam kurun waktu belakangan ini. Mereka memperkirakan bahwa
rata-rata suhu global bisa meningkat antara 1,4 hingga 5,8 ° C pada tahun 2100.
Faktor-faktor penyebab Pemanasan Global
1.
Emisi gas rumah kaca dan bahan bakar
fosil. Bahan bakar fosil juga menjadi penyebab pencemaran tanah, misalnya
akibat tumpahan minyak di sekitar sumur pengeboran. Dengan dimulainya revolusi
industri tahun 1700-an, manusia mulai mencemari udara secara tidak terkendali
dengan menggunakan bahan bakar fosil, batubara, minyak, gas untuk menjalankan
mobil, truk, pabrik-pabrik. Meskipun demikian, bukan berarti efek rumah kaca
selalu berdampak negatif bagi bumi. Secara umum, efek rumah kaca merupakan hal
baik dan dibutuhkan bagi makhluk hidup di bumi. Tanpa gas rumah kaca, suhu di
Bumi menjadi terlalu dingin sehingga tidak mungkin ditempati. Bahkan tidak
mendukung adanya kehidupan. Namun, jika berlebih, gas rumah kaca akan
menyebabkan bumi menjadi terlalu panas. Melampaui ambang batas daya tahan hidup
manusia dan berbagai spesies.
Efek Rumah Kaca – Rumah kaca adalah sebuah bangunan yang berbentuk rumah yang keseluruhan bangunannya terdiri dari kaca. Baik di bagian dinding, atap, tembok dan sebagainya. Rumah kaca biasanya akan digunakan untuk menanam sayuran, buah-buahan, bunga dan lain sebagainya. Biasanya rumah kaca ini dimiliki oleh para petani yang berada di negara 4 musim. Sedangkan di Indonesia rumah kaca jarang digunakan karena matahari selalu bersinar sepanjang tahun. Suhu yang ada di dalam rumah kaca biasanya akan terasa lebih hangat walaupun di luar rumah sedang musim dingin. Fungsi dari rumah kaca ini adalah untuk menangkap cahaya matahari, karena panas dari sinar matahari tersebut terperangkap di dalam bangunan. Jadi pada siang hari suhu di dalam rumah kaca akan semakin hangat, sebaliknya jika di malam hari suhu akan tetap hangat tidak terpengaruh dengan cuaca di luar rumah. Efek rumah kaca sering dianggap sebagai penyebab lapisan ozon semakin membesar, sehingga bumi menjadi sangat panas khususnya ketika musim panas tiba.
Efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi, seperti memiliki efek rumah kaca yang di mana panas matahari akan terperangkap oleh atmosfer bumi. Normalnya sinar matahari di siang hari menyinari bumi dan akan membuat bumi menjadi lebih hangat, akan tetapi permukaan bumi di malam hari menjadi lebih dingin. Namun akibat dari adanya efek rumah kaca ini maka sebagian panas yang harusnya dipantulkan oleh permukaan bumi, akan diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer tersebut. itulah sebabnya kini bumi menjadi terus menghangat selama bertahun-tahun kemudian.
Secara umum pengertian dari efek rumah kaca
ini adalah naiknya suhu bumi yang disebabkan oleh adanya perubahan komposisi, yang terdapat pada atmosfer. Hal itu menyebabkan sinar matahari tetap berada di bumi, dan sayangnya tidak dipantulkan dengan sempurna untuk keluar dari atmosfer tersebut. Jika diartikan sesuai dengan proses dan akibat yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca, maka sebuah fenomena alam terjadi karena adanya pantulan. Lalu bagaimana dengan terjadinya efek rumah kaca ini, efek rumah kaca didasari oleh sinar matahari yang telah dipantulkan oleh berbagai macam benda yang ada di bumi. Sinar matahari yang dipantulkan ini dapat merusak lapisan ozon. Dengan fungsi utama yaitu untuk menghambat cahaya matahari yang ada di atmosfer. Jika lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi berkurang maka suhu di bumi akan naik secara terus menerus. Jika suhu di bumi naik maka bumi akan berubah menjadi dingin. Kondisi tersebut akan menjadi bertambah buruk, karena karbondioksida yang ada di bumi. Karena dapat menahan pantulan sinar matahari sehingga suhu di bumi pun akan semakin meningkat. Untuk menghindari lapisan ozon yang rusak di lapisan atmosfer bumi, maka kita harus mengurangi pemakaian berbagai alat atau bahan yang dapat menghasilkan CO2 atau karbondioksida. Hal itu juga bahkan bisa mengakibatkan kerusakan pada lapisan ozon lainnya. Proses terjadinya efek rumah kaca dimulai dari matahari yang akan memancarkan sinarnya dalam bentuk radiasi ultraviolet ke bumi, yang akan diterima oleh bumi dan kemudian dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah. Sinar matahari akan masuk ke bumi sebagai panas, lalu kemudian sebagian sinarnya akan dipantulkan ke angkasa oleh permukaan bumi. Sebagian lainnya akan diserap baik oleh permukaan bumi yang warnanya agak gelap ataupun oleh gas rumah kaca, yang sudah terkandung di dalam atmosfer. Gas rumah kaca ini bertindak seperti benda hitam, yang di mana cahaya yang datang akan dipantulkan kembali sebagai panas. Semakin banyak kandungan atau konsentrasi gas ini, maka akan semakin banyak panas yang dilepaskan. Maka dari itu maka semakin panas jugalah suhu di bumi, oleh karena itu munculah efek rumah kaca yang selama ini menjadi permasalahan penting di bumi.
Hal-hal yang menyebabkan efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca, diantaranya adalah sebagai berikut : Uap air, Karbondioksida, Methana, Ozon, Nitrus Oxide, CFC dan HFC
Penyebab
Efek Rumah Kaca
Penebangan dan pembakaran hutan, Penggunaan
bahan bakar fosil, Pencemaran laut, Industri
pertanian, Limbah industri dan juga tambang, Limbah
rumah tangga, dan Industri peternakan.
Akibat
Efek Rumah Kaca
Perubahan iklim yang ekstrem, Meningkatnya permukaan
air laut, Meningkatnya suhu global, Gangguan ekologis, Dampak sosial dan
politik
2.
Gas metana menjadi penyebab kedua,
terutama oleh peternakan. Peternakan sapi menghasilkan lebih banyak metana
dibandingkan industri minyak. Sekitar 20 persen emisi gas metana AS diproduksi
oleh sendawa dan kentut ternak . Saat ini, terdapat lebih banyak karbon
dioksida di atmosfer dibandingkan dalam kurun waktu 800.000 tahun terakhir. Meskipun Amerika hanya memiliki 4 persen
populasi dunia, tetapi memproduksi 25 persen polusi karbon dioksida akibat
pembakaran bahan bakar fosil. Sejauh ini merupakan terbesar dibandingkan negara
manapun. Perubahan iklim global menimbulkan dampak yang dapat diamati pada
lingkungan. Gletser mencair, es di sungai serta danau lebih cepat mencair
dibandingkan periode sebelumnya. Penyebaran tanaman dan hewan berubah
dibandingkan data historis. Bahkan, beberapa pohon berbunga lebih awal.
3.
Gelombang panas meningkatkan resiko
manusia terkena penyakit yang berkaitan dengan panas. Paling banyak terjadi
pada orang-orang penderita diabetes yang sudah lanjut usia atau sangat muda. Sekitar
600.000 kematian terjadi di seluruh dunia akibat bencana alam terkait cuaca di
tahun 1990-an. Sekitar 95 persen dari kematian tersebut terjadi di negara
berkembang. Menurut catatan sejarah, tahun 2014 adalah tahun paling panas di
dunia. Melebihi rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2010.
Global warming sering dikaitkan dengan suhu panas, tetapi juga dapat menyebabkan sebaliknya. Di satu sisi, hutan hujan Amazon dapat berubah menjadi gurun. Sedangkan gurun Sahara (Arab) menjadi lebih hijau, ramah lingkungan. Demikian menurut Plant a Tree Today (PATT) Foundation of the UK and Thailand.
Global warming sering dikaitkan dengan suhu panas, tetapi juga dapat menyebabkan sebaliknya. Di satu sisi, hutan hujan Amazon dapat berubah menjadi gurun. Sedangkan gurun Sahara (Arab) menjadi lebih hijau, ramah lingkungan. Demikian menurut Plant a Tree Today (PATT) Foundation of the UK and Thailand.
Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global berdampak
secara sistematis dan signifikan terhadap
kesehatan manusia serta keberlangsungan ekosistem. Beberapa dampak
tersebut antara lain:
1. Membahayakan ekosistem terumbu karang. Ilmuwan khawatir terumbu karang tidak akan mampu beradaptasi cukup cepat mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan tersebut. Akibatnya, fenomena pemutihan laut dan penyakit akan meningkat.
2. Mencairnya puncak es menyebabkan permukaan laut di utara meningkat. Pertama kalinya dalam ratusan tahun, kapal bisa melewati area Northwest Passage di atas Amerika Utara. Area tersebut dikenal sebagai tertutup es.
3.
Meningkatnya permukaan air laut. Dengan
skenario kenaikan permukaan air laut hanya sekitar 0,9 meter, diperkirakan
lebih dari 100 juta orang yang tinggal di daerah pesisir akan mengungsi. Karena
itu, beberapa proyek kota terapung sedang dikembangkan oleh beberapa pihak.
Antisipasi kekurangan tempat tinggal manusia, pengembangan wisata, merupakan
beberapa alasan di balik proyek tersebut.
4. Akibat bumi yang semakin panas serta meningkatnya suhu laut, dunia telah kehilangan sekitar 16 persen dari seluruh terumbu karang pada tahun 1998.
5. Akibat pemanasan bumi, sejak tahun 1870-an, permukaan air laut global telah meningkat sekitar 8 inci.
6.
Sejak awal Revolusi Industri, tingkat
keasaman permukaan air laut telah meningkat sekitar 30 persen.
7.
Katak emas (Golden toad) adalah spesies
pertama yang akan punah akibat perubahan iklim serta hilangnya habitat.
8.
Di antara para ilmuwan iklim, 97 persen
setuju bahwa perubahan iklim yang disebabkan manusia sedang terjadi di bumi.
9. Pada tahun 1896, ilmuwan Swedia Svante Arrhenius adalah orang pertama yang mengatakan bahwa pembakaran bahan bakar fosil pada akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan suhu global. Semakin cepat kita bertindak untuk memperlambat laju perubahan iklim melalui upaya-upaya konservasi, semakin rendah risiko, juga biaya bagi generasi mendatang.
10. Tidak seluruh studi global warming berkesimpulan buruk. Beberapa ilmuwan justru ingin mendorong terjadinya fenomena menakutkan ini di planet Mars. Sehingga ia layak ditempati bagi kehidupan. Bahkan mungkin untuk kolonisasi manusia suatu saat kelak.
Cara Mengatasi Pemanasan Global
Bagaimana cara untuk
mengatasi atau mencegah peningkatan suhu bumi. Beberapa cara untuk mengatasi
dan atau mencegah global warming antara lain:
1.
Kurangi penggunaan energi fosil.
Penggunaan energi berbahan bakar fosil seperti minyak bumi, bahan bakar
merupakan salah satu penyebab terjadinya global warming. Dengan mengurangi
penggunaannya, kita berkontribusi untuk mencegah semakin meningkatnya suhu bumi
dan perubahan iklim.
2.
Beralihlah ke penggunaan energi ramah
lingkungan dan energi terbarukan.
3.
Jika memungkinkan, tinggal di dekat
tempat kerja anda akan mengurangi biaya transportasi dan membantu penggunaan
energi bahan bakar fosil lebih efisien.
4.
Hemat penggunaan listrik dengan cara
mematikan perangkat yang tidak dibutuhkan pada saat anda tidak membutuhkannya.
5.
Belilah produk yang tahan lama atau awet
sehingga anda tidak perlu membeli barang-barang tersebut sesering mungkin.
Semakin sering anda membeli barang-barang, maka akan membutuhkan semakin banyak
energi untuk memproduksinya.
6.
Lebih efisien dan hemat dalam hal
apapun.
7.
Kurangi penebangan pohon. Setidaknya
sekitar 33 juta hektar hutan digunduli, demikian menurut Scientific American.
8.
Berinvestasi dalam produk ramah
lingkungan. Dengan turut berinvestasi, anda akan mempercepat pengembangan dan
penggunaan produk ramah lingkungan, misalnya energi tenaga matahari.
9.
Belilah produk lokal. Semakin anda
mengkonsumsi produk lokal, maka akan semakin mengurangi energi dan bahan bakar
yang dibutuhkan untuk mengimpor produk tersebut dari negara lain. Semakin dekat
jarak transportasi antara tempat asal produk dan tempat anda, maka energi yang
dibutuhkan akan semakin sedikit.
10.
Kurangi konsumsi daging. Tingkatkan
konsumsi sayuran organik. Seperti disebutkan di atas bahwa peternakan
menghasilkan gas metana dalam jumlah besar. Ini berkontribusi sangat besar
dalam meningkatkan suhu global. Dengan menurunkan jumlah konsumsi daging anda,
akan menurunkan produksi gas metana. Ini membantu mengatasi peningkatan suhu
bumi.
(Related Post): PembangunanBerkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan
(Related Post): PembangunanBerkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan
Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Kunjungi situs:
https://thegorbalsla.com/efek-rumah-kaca/
https://lingkunganhidup.co/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak/