Search here

16 Nov 2017

Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global



Pengertian Kebhinekaan 
Abah Opar : Pengertian Hasil Belajar

Kebhinekaan yang dimaksud di sini dapat dimaknai sebagai keragaman, kemajemukan. Keragaman berasal dari kata ragam, yang apabila kita runut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti: (a) tingkah, laku, ulah; (b) macam, jenis; (c) lagu, langgam; (d) warna, corak; (e) laras. Dengan demikian keragaman diartikan sebagai sesuatu yang bermacam-macam atau berjenis-jenis. Dalam konteks ini, keragaman adalah suatu keadaan masyarakat yang berbeda-beda suku, agama, bahasa, dan budaya.

Berbagai bentuk kebhinekaan
Bentuk keragaman yang akan diuraikan pada bagian ini adalah keragaman suku bangsa dan keragaman budaya.

a. Keragaman Suku Bangsa
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keragaman budaya, adat istiadat, serta suku bangsa. Menurut para ahli di Indonesia terdapat lebih dari 300 suku bangsa yang mendiami berbagai pulau di wilayah negara kita. Dalam satu pulau saja kita dapat menemukan lebih dari 2 (dua) suku bangsa yang berbeda karakteristiknya.

Keragaman budaya
1) Keragaman bahasa
Rumpun bahasa daerah di Indonesia secara umum terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu Austronesia dan non Austronesia. Bahasa yang termasuk ke dalam rumpun non Austronesia banyak terdapat di wilayah Indonesia Timur. Saat ini sebagian bahasa daerah terancam punah dan hanya memiliki penutur atau pengguna kurang dari 500 orang. Menurut Abdul Rachman Patji (LIPI) jumlah bahasa daerah yang terancam punah adalah 169 bahasa etnis.

 2) Keragaman sistem peralatan dan teknologi
Yang dimaksud dengan sistem peralatan hidup dan teknologi tidak lain adalah alat-alat yang dipergunakan manusia pada umumnya, untuk memenuhi kebutuhan dengan menggunakan cara-cara yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Beragam peralatan tradisional yang berwujud senjata, yang dapat ditemukan di berbagai wilayah Nusantara.

Selain yang berwujud senjata, masih banyak ditemukan keragaman pada peralatan dan teknologi seperti: peralatan rumah tangga dalam berbagai bentuk dan jenis, peralatan produksi tradisional yang ditujukan untuk mengolah sawah atau ladang, peralatan untuk kepentingan bidang perikanan, peralatan untuk beternak, bahkan teknologi dalam pembuatan rumah adat (arsitektur tradisional), serta peralatan transportasi dan distribusi seperti gerobak sapi, gerobak kerbau, perahu besar dan kecil untuk perhubungan di sungai atau laut, serta beranekaragam wadah sebagai tempat penyimpanan hasil produksi.

Busana juga termasuk hasil teknologi, karena dibuat dengan menggunakan bahan baku dari alam sekitar dan dibuat secara sederhana dengan teknologi tradisional.

3) Keragaman adat istiadat
Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda, seperti yang terlihat pada upacara-upacara pernikahan, upacara kelahiran anak, upacara untuk orang yang meninggal, upacara untuk keselamatan lingkungan.

4) Keragaman kesenian daerah

Ada berbagai macam kesenian daerah yang dimiliki bangsa kita, misalnya: seni tari, tembang atau lagu daerah, seni sastra, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni musik.

Dinamika kehidupan global

Dinamika kehidupan global merupakan suatu keniscayaan, terutama dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kehidupan global ini menyebabkan perubahan-perubahan dalam semua aspek kehidupan. Perubahan sosial budaya pada aspek kehidupan akan menyebabkan perubahan pada aspek lainnya sehingga dampaknya akan berantai.

Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya


1.     Perubahan Sosial Budaya Lambat
Perubahan sosial budaya lambat disebut juga dengan evolusi karena untuk berubah memerlukan serangkaian perubahan-perubahan kecil dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perubahan-perubahan ini terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan, keadaan, dan kondisi baru, yang terjadi sebagai akibat pertumbuhan masyarakat.
2.     Perubahan Sosial Budaya Cepat
Perubahan sosial budaya cepat disebut juga dengan revolusi karena perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan menyangkut sendi-sendi dalam kehidupan masyarakat.
3.     Perubahan Sosial Budaya Kecil
Perubahan sosial budaya kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial namun tidak mempengaruhi masyarakat secara langsung, misalnya kegemaran masyarakat pada celana jins
4.     Perubahan Sosial Budaya Besar
Perubahan sosial budaya besar adalah perubahan yang memberi pengaruh besar pada masyarakat, misalnya perubahan rezim pemerintahan yang akan mempengaruhi seluruh kebijakan yang mempengaruhi rakyatnya secara langsung.
5.     Perubahan Sosial Direncanakan
Perubahan sosial yang direncanakan/dikehendaki merupakan perubahan yang direncanakan oleh agen perubahan/agent of change (pihak yang ingin melakukan perubahan). Perubahan ini merupakan reaksi terhadap perubahan sosial budaya yang telah terjadi sebelumnya. Cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dinamakan dengan rekayasa sosial.
6.     Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi begitu saja, diluar pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang diharapkan.

Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya yaitu faktor internal (berasal dalam masyarakat) dan faktor eksternal (berasal dari luar masyarakat). Faktor-faktor tersebut antara lain:
1.       Perubahan penduduk
Perubahan penduduk terjadi karena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk dapat disebabkan oleh kelahiran dan migrasi. Sedangkan dengan berkurangnya jumlah penduduk disebabkan oleh kematian dan migrasi. Contohnya banyaknya pemuda desa yang berurbanisasi ke kota maka terjadi perubahan sistem pembagian hasil kerja antara pemilik dan penggarap.
2.       Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan para individu. Discovery dapat menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui dan menerima serta menggunakan penemuan baru itu. Sehingga penemuan baru merupakan hasil pikiran manusia yang pada akhirnya menemukan sesuatu yang baru.
3.       Konflik/pertentangan dalam masyarakat
Pertentangan dalam masyarakat dapat terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan. Kepentingan yang dapat diakomodir oleh masyarakat/lingkungan akan menimbulkan perubahan. Misalnya teknologi internet yang membuat setiap orang dapat mengakses informasi apapun. Hal ini menjadi pertentangan jika dimanfaatkan secara negatif misalnya untuk kejahatan namun banyak juga yang mendapatkan manfaat dari teknologi ini.
4.       Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, antara lain;
a)      Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia
b)      Peperangan
c)      Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan

Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan

Terjadinya suatu proses perubahan terdapat faktor pendorong jalannya perubahan yang terjadi yaitu:
a.  Kontak dengan kebudayaan lain
b.  Sistem pendidikan yang maju
c.   Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang (deviation), namun yang bukan termasuk tindakan kejahatan (delik)
e.   Sistem masyarakat yang terbuka
f.     Penduduk yang heterogen
g.  Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang             kehidupan tertentu.
h.   Orientasi ke masa depan
i.     Nilai meningkatkan taraf hidup. Nilai yang menekankan bahwa manusia harus selalu berusahan untuk memperbaiki hidupnya.

 Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan

a.  Kurangnya hubungan dengan masyarakat–masyarakat lain
b.  Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c.   Sikap masyarakat yang tradisional
d.  Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested interest)
e.   Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan Integrasi semua unsur suatu kebudayaan tidak selalu setara. Beberapa pengelompokan unsur tertentu mempunyai derajat integrasi tinggi, sehingga unsur tersebut dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi dan menyebabkan perubahan pada aspek tertentu masyarakat
f.     Prasangka terhadap hal-hal baru/asing. Sikap ini seringkali muncul pada bangsa-bangsa yang pernah dijajah oleh suatu masyarakat. Dikarenakan sulitnya melupakan pengalaman pahit dan adanya ketakutan akan dijajah kembali.
g.  Hambatan ideologis. Setiap usaha perubahan pada unsur budaya rohaniah biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
h.   Adat kebiasaan. Adat kebiasaan merupakan pola perilaku bagi anggota masyarakat dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Jika kemudian pola perilaku tersebut efektif dalam memenuhi kebutuhan pokok, maka akan muncul krisis. Contohnya teknologi dalam bidang pertanian banyak mengubah sistem mata pencaharian pada suatu masyarakat.
i.     Nilai pasrah. Nilai yang diyakini bahwa hidup pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

Daftar pustaka
Ari Sapto, 2006. Pengantar Ilmu Sejarah. Malang: PPPG IPS dan PMP.
Endang Ekowati, 2006. Pengantar Ilmu Ekonomi. Malang: PPPG IPS dan PMP.
Irawan, 2006. Konsep-konsep Dasar Sosiologi. Malang: PPPG IPS dan PMP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Badan Bahasa.
Koentjacaraningrat, 1986. Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Numan Sumantri, 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Penerbit Rosdakarya.
Sapriya, (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajarannya.  Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offs. https://id.wikipedia.org/wiki
Sri Pawiti dan Ari Pudjiastuti, 2013. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial SD, Modul untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Pusbangprodik BPSDMPK-PMP Kemdikbud.
Sunaryo, 1996. Sumber Bahan Pembelajaran IPS SD. Malang: PPPG IPS dan PMP.
Winataputra, U. S. (2008). Materi dan Pembelajaran IPS Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nadir, dkk., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, Surabaya: Amanah Pustaka, 2009
Supardan Dadang, Pengantar Ilmu sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: Bumi Aksara, 2009
Suryono Sukanto, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Soesastro, Hadi. 2004, Kebijakan Persaingan, Daya Saing, Liberalisasi,
Globalisasi, Regionalisasi dan Semua Itu, Economics Working Paper Series http://www.csis.or.id/papers/wpe082
Jaya Suryana, Rusdiana HA, Pendidikan Multikultural, Suatu Upaya penguatan
Jatidiri Bangsa, Konsep-Prinsip-Implementasi, Pustaka Setia, Bandung, 2014


Related Post
·         Muatan Kurikulum Kegiatan Pengembangan Diri

Pageviews Artcle

Rekomendasi Unuk Anda Baca

9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah

Education and Knowledge Update   Apa Saja Yang Termasuk 9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah itu ? Sahabatku beriku...

Comments
Comments