Renungan Cinta Kasih
Malam ini…hening sekali…
Mentari tak tampak kan sinarnya…
Semakin gelap malam tersirat
namun semakin jelas Aengkau tampak
ketika fatamorgana menyembunyikan keindahan samudra..
Yg kutakutkan mata ini tak bs lg melihat keindahan..
yang telah Tuhan anugrahkan…kepadamu
Ketika air mata menyembunyikan perasaan jiwa..
Yg kutakutkan bibir ini tak bisa lagi tuk tersenyum..
dalam perjumpaan denganmu
Jiwapun seakan berayun pada ranting yg rapuh..
Kesedihan menghimpitq, rasa sakit menjerat hati..
kapan kah aku dapat memandang ketulusan senyumu..
Cinta dan kasih sayangku bukan seperti tulisan di pasir
Yang mudah hilang di terjang ombak dan hembusan angin laut
Tapi cinta dan kasih sayangku bagaikan karang-karang
Yang tak bergeming dan tak bisa hilang karena ombak air laut
“Andaikata dalam kehidupan ini
banyak tercipta rasa yg menyakitkanmu,
maka di luar sana pasti..
masih ada sebagian kisah hidupmu yang menyenangkan..
Kemudian kau akan berguman pasti ada sesuatu yang
jauh lebih indah dari menatap rembulan di langit..
Kau tidak tahu apa itu, karna ilmumu terbatas..
Kau hanya yakin…
bila tidak di kehidupan ini
suatu saat nanti pasti akan ada yang lebih mempesona
dibanding menatap rembulan yang sedang bersinar indah.”
Tataplah mata ku yang berkaca penuh kasih
Coba terka apa yang tersirat karenanya..
Hanya mata bathin yang dapat menjawabnya…
Benarkah…..????
Dan jika engkau ingin berkata, berkatalah kepada aku
tentang kebenaran cinta kasih?
..Cinta kasih
adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kita taburi dengan
kasih sayang karena cinta dan kita panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendiangan kita.
Karena kita menghampirinya saat hati lapang dan
mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kita tiada takut
membisikkan kata …tidak di kalbumu sendiri,
pun tiada kita menyembunyikan kata …ya.
Dan bilamana ia diam, hati kita tiada kan
henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman
kasih sayang , segala pikiran, hasrat, dan
keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita
yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan kekasih , janganlah berduka cita;
Karena yang paling kita kasihi dalam dirinya,
mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari kasih sayang kita eratkan
kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan dan ilmu
tuk menggapai harapan yang nyata....
Dan persembahkanlah yang terindah bagi kekasih mu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa kekasih itu hingga kita senantiasa mencarinya,
Untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekurangan kita, bukan mengisi kekosongan kita.
Dan dalam manisnya kasih sayang , biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.
Malam ini…hening sekali…
Mentari tak tampak kan sinarnya…
Semakin gelap malam tersirat
namun semakin jelas Aengkau tampak
ketika fatamorgana menyembunyikan keindahan samudra..
Yg kutakutkan mata ini tak bs lg melihat keindahan..
yang telah Tuhan anugrahkan…kepadamu
Ketika air mata menyembunyikan perasaan jiwa..
Yg kutakutkan bibir ini tak bisa lagi tuk tersenyum..
dalam perjumpaan denganmu
Jiwapun seakan berayun pada ranting yg rapuh..
Kesedihan menghimpitq, rasa sakit menjerat hati..
kapan kah aku dapat memandang ketulusan senyumu..
Cinta dan kasih sayangku bukan seperti tulisan di pasir
Yang mudah hilang di terjang ombak dan hembusan angin laut
Tapi cinta dan kasih sayangku bagaikan karang-karang
Yang tak bergeming dan tak bisa hilang karena ombak air laut
“Andaikata dalam kehidupan ini
banyak tercipta rasa yg menyakitkanmu,
maka di luar sana pasti..
masih ada sebagian kisah hidupmu yang menyenangkan..
Kemudian kau akan berguman pasti ada sesuatu yang
jauh lebih indah dari menatap rembulan di langit..
Kau tidak tahu apa itu, karna ilmumu terbatas..
Kau hanya yakin…
bila tidak di kehidupan ini
suatu saat nanti pasti akan ada yang lebih mempesona
dibanding menatap rembulan yang sedang bersinar indah.”
Tataplah mata ku yang berkaca penuh kasih
Coba terka apa yang tersirat karenanya..
Hanya mata bathin yang dapat menjawabnya…
Benarkah…..????
Dan jika engkau ingin berkata, berkatalah kepada aku
tentang kebenaran cinta kasih?
..Cinta kasih
adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kita taburi dengan
kasih sayang karena cinta dan kita panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendiangan kita.
Karena kita menghampirinya saat hati lapang dan
mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kita tiada takut
membisikkan kata …tidak di kalbumu sendiri,
pun tiada kita menyembunyikan kata …ya.
Dan bilamana ia diam, hati kita tiada kan
henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman
kasih sayang , segala pikiran, hasrat, dan
keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita
yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan kekasih , janganlah berduka cita;
Karena yang paling kita kasihi dalam dirinya,
mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari kasih sayang kita eratkan
kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan dan ilmu
tuk menggapai harapan yang nyata....
Dan persembahkanlah yang terindah bagi kekasih mu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa kekasih itu hingga kita senantiasa mencarinya,
Untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekurangan kita, bukan mengisi kekosongan kita.
Dan dalam manisnya kasih sayang , biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.
Posted by : Opar Suparma, M.Si
Related Post: