Education and Knowledge Update
Semoga bermanfaat untuku dan saudaraku… .Aamiin.
Selanjutnya ini bacaan yang mungkin anda perlukan
Related Post : Selalu Bersyukur dan Jangan Berdusta
Duhai Saudaraku yg Merindukan Keutamaan disisi-Nya.
Debat yang tercela adalah debat yang mengutamakan pendapat atas pemikiran sendiri atau kelompok tanpa berlandaskan ilmu, atau tanpa dalil aqli maupun dalil naqli sebagai argumen yang kuat dengan penjelasan yang sistematis, benar, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
Debat yang tercela adalah debat yang mengutamakan pendapat atas pemikiran sendiri atau kelompok tanpa berlandaskan ilmu, atau tanpa dalil aqli maupun dalil naqli sebagai argumen yang kuat dengan penjelasan yang sistematis, benar, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
Saudaraku, salah satu akibat suka
berdebat yang tercela adalah menghilangkan keberkahan ilmu, mengapa?, karena mereka melakukan perbuatan dengan berbantah-bantahan yang dapat menimbulkan fitnah, emosional, bahkan banyak yang berujung dengan perkelahian, permusuhan bahkan pembunuhan. Semoga kita
diberikan hidayah dengan merenungkan nasihat dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin berikut ini:
Debat secara umum akan menghilangkan berkah. Telah disebutkan
dalam Shahih Al-Bukhari, dari hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ
“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling
keras debatnya.” (HR. Bukhari, no. 4523; Muslim, no. 2668).
Yang dimaksud orang yang paling dibenci di sini adalah orang
yang berdebat dengan cara yang keras.
Secara umum, orang yang suka berdebat (yang tercela) akan menghilangkan
keberkahan pada ilmunya. Karena orang yang menjatuhkan diri dalam perdebatan
(yang tercela) tujuannya hanya ingin dirinya menang. Itulah sebab, hilangnya
berkah ilmu pada dirinya.
Saudaraku yang dirahmati Allah S.W.T.
Adapun orang yang menginginkan kebenaran, maka kebenaran itu akan
mudah diterima, tidak perlu dengan debat yang keras. Karena kebenaran itu
begitu jelas dan terang benderang. Coba kita amati kata-kata inspiratif di bawah ini tentunya sangat jelas dan sangat mudah dipahami bukan?
Saudaraku Coba lihat saja pada pelaku bid’ah yang ingin
mendukung kebid’ahannya. Yang ada, keberkahan ilmu pada dirinya berkurang. Ia
sama sekali tidak bertujuan untuk mencari kebenaran. Karena ia hanya ingin
mencari-cari pembenaran untuk mendukung pendapatnya saja, bukan sejatinya
mencari kebenaran. Jikalau saudaraku berjumpa dengan peristiwa seperti itu maka bersabarlah dan berpegang teguh kepada Alquran dan sunnah Rasulullah sebab ini adalah ujian yang Allah anugrahkan untuk kita sebagai proses untuk mengokohkan hati.
Saudaraku yang selalu berjuang menjalankan keutamaan iman. Siapa saja yang berdebat hanya untuk cari
menang, maka ia tidak diberi taufik dan tidak mendapatkan keberkahan ilmu.
Adapun yang berdebat (berdiskusi) karena ingin meraih ilmu dan ingin meraih
kebenaran serta menyanggah kebatilan, maka itulah yang diperintahkan. Hal ini
disebutkan dalam Al-Quran:
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl:
125) (Penjelasan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Surat
Al-Baqarah: 124. Dinukil dari Syarh Al-Kabair, hlm. 217-218).
Jikalau Saudaraku Ingin Berkah Ilmu?
“Tinggalkan Debbat, Walaupun Anda Orang Yang Benar”
Saudaraku yang selalu
sabar dalam menghadapi ujian hidup.
Exams from God to test the faith and
become a way of entering the type of heaven provided for believers
Dalam kehidupan sehari hari ada beragam ujian dari Allah yang
tentunya dimaksudkan untuk menguji keimanan kita dan menjadi jalan masuk jenis
surga yang diediakan untuk orang beriman, terkadang kita menjadi tidak ikhlas
dan menyalahkan keadaan yang dialami serta menjadi berkurang kadar keimanan
yang kita miliki baik itu dalam hal beribadah kepada Allah maupun dalam berbuat
baik kepada sesama.
Tak jarang juga hal tersebut
terjadi karena ada seeorang yang berbuat zalim kepada kita sehingga kita
menganggap hidup ini tidak adil dan menjadi sebab ciri wanita yang sulit masuk
surga, dendam dan berbagai penyakit hati dengan mudah masuk ke dalam jiwa.
Sesungguhnya hal itulah yang membuat hati menjadi tidak tenang, yakni karena
adanya kekotoran dalam hati kita, yang jelas berpengaruh pada kehidupan secara
keseluruhan.
Untuk bisa kembali menjalani
kehidupan yang tenang dan menjaga hati dalam islam, ada baiknya kita mengetahui
cara untuk membersihkan Hati dan Pikiran agar segala yang kita alami dapat kita
jalani dengan ikhlas dan kembalikan lagi kepada Allah.
Diantaranya yaitu :
1. Sabar
Allah ﷻ
berfirman tentang mencari ketenangan dalam islam:
إِنَّ
اللَّهَ
مَعَ
الصَّابِرِينَ
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs.
Al-Baqarah 153).
2. Mengadu kepada Allah
إِيَّاكَ
نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ
نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami
meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
itulah cara membuat hati ikhlas dan tenang.
itulah cara membuat hati ikhlas dan tenang.
3. Berprasangka Baik
يَا
أَيُّهَا
الَّذِينَ
آمَنُوا
اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
"Hai orang orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing
sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati. Maka tentulak kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertaqwalah kepada Allah Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha
Penyayang." (QS. Al-Hujurat : 12)
4.
Lebih Khusyu’ dalam Shalat
قَدْ
أَفْلَحَ
الْمُؤْمِنُونَ { ١} الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ { ٢}
Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
5.
Dzikir
الَّذِينَ
آمَنُوا
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan
hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’d 28).
6. Mengingat Semua akan Mendapat
Balasan dari Allah
فَمَنْ
يَعْمَلْ
مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ
خَيْرًا
يَرَهُ
{ ٧}
وَمَنْ
يَعْمَلْ
مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ
شَرًّا
يَرَهُ
{ ٨}
” Barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton (balasan)nya.
serta Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya
Dirinya bakal menonton (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8)
7. Membaca Al Qur’an
اللَّهُ
نَزَّلَ
أَحْسَنَ
الْحَدِيثِ
كِتَابًا
مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
“Allah telah menurunkan perkataan
yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi
berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah
petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang
pemimpinpun.” (Q. S. Az Zumar : 23).
Semoga bermanfaat untuku dan saudaraku… .Aamiin.
Selanjutnya ini bacaan yang mungkin anda perlukan
Related Post : Selalu Bersyukur dan Jangan Berdusta