Search here

6 Nov 2017

Cara Cepat Untuk Menghafal Al-Quran


Hapalkan Al-Quran Mulailah Sekarang Juga


Abah Opar: Al Habib Umar bin Hafizd

Langkah Langkah Atau Metodologi Menghafal Al-Quran
Sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya orang yang tidak ada sedikitpun Al-Qur`an di dalam rongganya, ia seperti rumah yang runtuh.”   HR. at-Tirmidzi 2910. Adapun langkah-langkahnya Atau Metodologi Menghafal Al-Quran sebagai berikut:
1. Do’a
     Sebelum masuk kedalam langkah kongkrit (tentang metodologi menghafal), kita harus memahami terlebih dahulu Al Quran itu sesungguhnya milik siapa? Kenapa dia diturunkan di dunia?
      


      Dengan mengetahui hal ini, maka kita akan lebih semangat dalam menghafal. Dan tentu kita juga harus berdo'a, semoga Allah karuniai kita kemudahan dan kelancaran dalam menghafal Al-Qur'an. Do’a adalah senjata seorang mukmin. Dalam setiap amalan kita diperintahkan untuk selalu mengawalinya dengan berdo’a.
      
      Begitu juga dalam menghafal Al-quran, perbanyaklah berdo’a agar dimudahkan dalam menghafal Al-quran, karena do’a merupakan bukti tawakkal kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala
      
      Berikut ada dua contoh doa agar dimudahkan dalam menghafal al-quran. Doa-doa ini bukan bersumber dari al-quran atau hadits, namun maknanya sangat bagus. Pada akhirnya kembali kepada kita masing-masing, mau berdoa menggunakan bahasa Arab atau bahasa Indonesia. Berikut contoh doa dalam bahasa Arab:

اللهم وفقني لحفظ القرآن الكريم ورزقني تلاوته أناء الليل وأطراف النهار على الوجه الذي يرضيك عنا يا أرحم الراحمين
‘Allahumma waffiqnii li hifdzil quraanil kariim, wa rozziqnii tilaawatihi anaa’al laili wa athroofan nahaari ‘alal wajhi alladzi yurdhiika annaa, yaa arhamar roohimiin’.
“Ya Allah berikanlah kepadaku taufik untuk bisa menghafal Al-qur’an, dan berilah saya kekuatan untuk terus membacanya siang dan malam sesuai dengan ridhal dan tuntunan-Mu , wahai Yang Maha Pengasih”.

Atau bisa juga membaca doa ini:
اَللّهُمَّ يَسِّرْلَنَا فِى حِفْظِ كِتَابِكَ
‘Allahumma yassir lanaa fi hifdzi kitabik’
“Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghafal kitab-Mu (al-quran)”.

2.      Mengikhlaskan Niat
Sesungguhkan niat ini menjadi sangat penting. Untuk apa kita menghafal Al-Qur'an? Apakah hanya supaya dianggap sebagai penghafal Al-Qur'an? ataukah murni karena Allah semata?. Sebaiknya kita perlu meluruskan niat untuk melakukan tugas mulia ini, agar Allah limpahkan berkah.
Yang paling penting adalah mengikhlaskan niat. percuma saja bila kita menghafal al-quran tapi niatnya bukan karena Allah Subhanahu wa ta’ala. Kita hanya akan mendapatkan lelah tanpa mendapat pahala sedikit pun. bila kita niatkan hanya karena Allah, insya-Allah Allah akan menolong serta mempermudah langkah kita.
Jika niat kita ikhlas karena Allah, niscaya Allah akan membantu kita dikala sedang malas atau bosan. Karena halangan terbesar bagi penghafal al-quran adalah rasa bosan, terlebih jika baru pertama kali menghafal. Untuk itu, ikhlasnya niat merupakan hal wajib bagi seorang penghafal al-quran.

3.      Melaksanakan Shalat Hajat
Setelah niat kita ikhlas karena mengharap ridho dan pahala Allah, hendaknya kita melakukan shalat hajat sebelum mulai menghafal al-quran. Mohonlah agar dimudahkan di dalam menghafal al-quran. Karena pemilik al-quran adalah Allah, maka kita memohon kepada pemiliknya agar diberi kemudahan.
Untuk shalat hajat sendiri tidak ada ketentuan waktu. Kita bisa mengerjakan shalat hajat kapan saja, kecuali pada waktu terlarang mengerjakan shalat. Anjuran untuk mengerjakan shalat hajat ini merujuk pada hadits yang diriwayatkan Hudzaifah al-Yamani radhiyallahu anhu, beliau berkata:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا حزبه أمر صلى
Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam jika ditimpa suatu masalah beliau langsung mengerjakan shalat.”

4.      Memperbaiki Bacaan
Sebelum mulai menghafal ayat demi ayat, hendaknya kita memperbaiki bacaan terlebih dahulu. hal ini wajib kita lakukan agar terhindar dari salah baca dan kekeliruan. Menghafal al-quran memang mempunyai keutamaan yang banyak, tapi kalau membacanya masih banyak yang keliru, bisa membuat pahala berkurang.

5.      Metode Mengafal Alquran
Ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafal al-quran, masing-masing orang akan mengambil metode yang sesuai dengan dirinya. Akan tetapi disini saya akan paparkan 2 cara yang paling mudah menurut saya dan bisa dilakukan siapa saja:

a.         Metode Pertama
Mushafnya jangan di ganti-ganti.
Karena struktur dan tampilan halaman terkadang berbeda-beda tiap penerbit. Pastikan kita menghafal dengan mushaf yang sama sampai selecek-leceknya. Karena kita menghafal itu sebenarnya mirip dengan memotret gambar ke dalam memori. Sehingga bentuk mushaf itu akan mempengaruhi struktur hafalan kita di memori otak.

Menghafal per-halaman. Maksudnya kita membaca satu halaman yang mau kita hafal sebanyak tiga sampai sepuluh kali secara tartil, kalau sudah lancar baru mulai menghafalnya. Setelah hafal satu halaman, baru kita pindah ke halaman berikutnya. Metode ini lebih direkomendasikan menggunakan mushaf standart madinah.
Perlu diperhatikan, setiap kita menghafal satu halaman, sebaiknya kita juga menghafal satu ayat di halaman berikutnya. Agar kita bisa menyambungkan hafalan antara satu halaman dengan halaman berikutnya.

b.         Metode Kedua
Satu ayat/ satu baris diulang-ulang. Banyak sekali orang yang tidak dikaruniai kemampuan menghafal. Ketika kita menghafal lama, sejatinya kita sedang berinteraksi dengan Al-Quran. Maka dengan mengulang-ulang pembacaan diharapkan hafalan akan semakin kuat. Jika ayatnya panjang, maka bisa dibagi menjadi beberapa penggalan, dimana tiap penggalan tersebut diulang kembali.  

Menghafal per-ayat, maksudnya kita membaca satu ayat yang mau kita hafal tiga sampai sepuluh kali secara tartil, kalau sudah lancar kita baru menghafal ayat tersebut. Setelah hafal ayat pertama kita pindah ke ayat berikutnya dengan cara yang sama, begitu seterusnya sampai satu halaman.

Akan tetapi sebelum pindah ke halaman berikutnya sebaiknya kita mengulangi halaman-halaman sebelumnya agar lebih kuat hafalannya. Untuk pengulangan setiap satu ayat disarankan sebanyak 20 kali ini akan lebih baik.


6.      Pasang Target Menghafal
Di tengah-tengah menghafal, biasanya akan mengalami kendala seperti susah masuk atau hafalan yang sudah dihafal lupa lagi. Kalau sudah seperti ini biasanya semangat kita akan berkurang. Karena kita merasa bahwa al-quran susah untuk dihafal.

Untuk menanggulangi agar kita tidak patah semangat, kita harus pasang target dalam menghafal. Target ini berguna sekali ketika kita sedang malas menghafal. Kita akan ingat bahwa kita punya mimpi menjadi penghafal al-quran, sehingga semangat kita akan kembali berkobar.

Kita tidak perlu muluk-muluk dalam menentukan target hafalan, usahakan yang realistis dan sesuai dengan kemampuan kita. Namun sebaiknya dalam menghafal, kita memiliki target. Semisal dalam setahun ini, kita punya target harus bisa hafal 1 juz.

7.      Memperdengarkan Hafalan
Untuk menghindari bacaan yang salah, hendaknya halaman yang sudah dihafal kita perdengarkan kepada orang lain, agar orang tersebut membenarkan jika bacaan kita salah.
Ketika kita menghafal, terkadang terjadi kesalahan baca tanpa kita sadari. Untuk itu, dengan menyetorkan hafalan kita akan dibenarka jika terjadi kesalahan dalam bacaan kita. Sehingga kesahalan tersebut tidak tidak berlarut-larut dalam hafalan kita.

8.      Memperbanyak Mendengar Bacaan Al-Quran
Faktor lain yang dapat memperkuat hafalan kita adalah memperbanyak mendengarkan bacaan al-quran, baik dari teman ataupun bacaan al-quran dari syaikh yang mapan dalam bacaan.
Kalau bisa tidak hanya mendengar sambil mengerjakan pekerjaan lain, akan tetapi mendengar dengan serius dan secara teratur. Dengan begitu kita akan lebih konsentrasi dalam proses menghafal via pendengaran
.
9.      Murojaah (Mengulang-Ulang Hafalan)
Sesuai dengan metode menghafal Al-Quran pada point 5 di atas hendaknya kita mengulang-ulang halaman yang sudah kita hafal sesering mungkin, jangan sampai kita sudah merasa hafal beberapa halaman, kemudian kita tinggal hafalan tersebut tanpa mengulanginya dalam waktu yang lama. Hal ini akan menyebabkan hilangnya hafalan tersebut.

Ada satu kisah menarik yang dialami Imam Ibnu Abi Hatim, seorang ahli hadits yang terkenal dengan kuatnya hafalannya. Suatu ketika, beliau menghafal sebuah buku dengan diulang berkali-kali. Kebetulan dalam rumah itu tinggal seorang nenek tua.

Karena seringnya mengulang-ulang hafalannya, nenek tersebut bosan mendengarnya, kemudian ia memanggil Imam Ibnu Abi Hatim dan bertanya padanya:”Wahai anak, apa yang sedang engkau kerjakan?” “Saya sedang menghafal sebuah buku”, jawab Ibnu Abi Hatim.

Nenek tersebut berkata:”Tidak perlu seperti itu, saya saja sudah hafal buku tersebut hanya karena mendengar hafalanmu”. “Kalau begitu, saya ingin mendengar hafalanmu”, timpal Ibnu Abi Hatim. Lalu, nenek tersebut membaca buku yang sudah dihafalnya.

Setahun setelah kejadian tersebut, Ibnu Abi Hatim ingin mengetahui apakah nenek tersebut masih ingat dengan hafalannya. Ia kembali ke rumah tersebut dan meminta agar nenek tersebut mengulangi hafalan yang ia hafal setahun yang lalu.

Ternyata nenek tersebut sudah tidak hafal sama sekali isi buku yang ia hafal setahun lalu. Namun, tidak dengan Imam Ibnu Abi Hatim, tidak ada satu pun yang ia lupa dari hafalannya.

Kisah ini menegaskan bahwa kita tidak hanya dituntut untuk menghafal, tapi kita juga dituntut untuk menjaga hafalan agar tidak lupa. Jika hanya menghafal, kita yakin pasti banyak orang yang bisa, namun untuk menjaga hafalan tidak semua orang bisa.

Untuk itu, menjaga hafalan dengan sering murojaah (mengulang-ulang hafalan) merupakan hal wajib jika kita ingin menghafal al-quran.

10.  Menggunakan Seluruh Panca Indra
Faktor lain yang menguatkan hafalan adalah menggunakan semua panca indra yang kita miliki. Maksudnya kita menghafal buka hanya dengan mata saja, akan tetapi dibarengi dengan sering mendengarkan bacaan al-quran, membacanya denga mulut dan menulis ayat-ayat yang mau kita hafal.

11.  Menggunakan Satu Jenis Mushaf Alquran
Usahakan menggunakan satu jenis mushaf al-quran, jangan pindah dari satu jenis mushaf ke mushaf lain. Karena setiap jenis mushaf al-quran mempunyai posisi ayat yang berbeda-beda, kalau kita berganti-ganti mushaf mata kita akan ikut menghafal apa yang kita lihat sehingga itu akan mengaburkan hafalan kita.

Maksud dari satu jenis ini adalah model penulisan mushaf. Seperti mushaf standart Madinah, mushaf yang dipakai oleh sebagian  Kita bisa menggunakan mushaf standart Madinah, mushaf cetakan Mesir, mushaf cetakan Kuwait atau mushaf yang dipakai sebagian orang Pakistan dan India.

Kita juga bisa menggunakan model mushaf yang dipakai oleh sebagian pondok pesantren tahfidh al-quran di Indonesia yang dicetak oleh Manar Qudus.
Semua kembali kepada kita masing-masing, ingin menggunakan model mushaf yang mana. Yang perlu diperhatikan, jika sudah menggunakan satu model mushaf, usahakan jangan menggunakan model mushaf yang lain.

12.  Memilih Waktu Yang Baik
Pilihlah waktu yang tepat untuk menghafal, hal ini tergantung kepada pribadi masing-masing. waktu yang tepat bagi pelajar belum tentu tepat bagi seorang karyawan, begitu juga waktu yang tepat bagi karyawan belum tentu tepat bagi ibu rumah tangga.

13.  Mengetahui fadhilah sehingga akan mencintai Al-Qur'an
Sangat yakin, bahwa tanpa mengetahui fadhilahnya, maka proses menghafal akan menjadi sangat kering dan tanpa semangat.

Kata ust Yusuf Mansur,
Membaca dan menghafal Al-Qur'an itu ibarat membangun gunung emas. Setiap huruf yang dibaca, akan masuk ke dalam kantong-kantong kita yang nilainya bahkan lebih besar dari gunung itu sendiri. Subhanallah. 

14.  Ditemani dengan amal unggulan
Untuk mendapatkan keberkahan dan cintanya Allah, kita perlu menambahkan dengan amal-amal unggulan (puasa, tahajud, sedekah) sehingga dimudahkan untuk menghafal Al-Qur'an.
Terakhir, ada satu metode unik yang di terapkan di Maroko, mereka menghafal al-quran dengan

15.  Cara menulis ayat per ayatnya.
Metode ini menggunakan alat seperti papan persegi panjang. Papan tersebut dihiasi garis-garis yang dibuat secara permanen, untuk memudahkan dalam menulis ayat-ayat al-qur’an. Mereka biasa menyebut alat ini dengan Lauh.

InsyaAllah dengan cara ini diharapkan proses menghafal menjadi lebih mudah dan nikmat. Perlu diingat bahwa proses menghafal Al-Quran dengan cepat itu bukanlah prestasi, yang paling penting adalah bagaimana kebersamaan kita dengan Al-Qur'an. Masalah hasil, Allah yang tentukan, kita sebagai hamba hanya bisa berusaha saja.



Sumber
http://www.inspirasicoffee.com
https://santaisaja.net





<Back> or <Menu>



Posted byOpar Suparma, M.Si.




Pageviews Artcle

Rekomendasi Unuk Anda Baca

9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah

Education and Knowledge Update   Apa Saja Yang Termasuk 9 Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah itu ? Sahabatku beriku...

Comments
Comments