Pengertian
menyimak menurut para ahli secara umum merupakan kegiatan memahami lambang
lisan melalui proses mendegarkan, mengenal, menginterpretasikan
lambang-lambang lisan hingga penuh perhatian serta apresiasi. Lantas apa tujuan menyimak dan bagaimana teknik
menyimak yang benar tentunya perlu kita memahami lebih komprehensif, kemudian bagaimana cara
meningkatkan daya simak yang benar melalui teknik menyimak konversasif dan menyimak
konsentratif…? Untuk mendapat jawabannya berikut ini akan Abah Opar jelaskan lebih rinci agar dapat lebih mudah dipahami.
Beberapa
pengertian menyimak menurut pendapat para ahli yaitu :
1.
Menyimak merupakan suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan. (Tarigan:1994).
2.
Menyimak adalah proses besar
mendegarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan.
Menyimak dapat pula bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian
serta apresiasi (Russell & Russell;Anderson dalam Tarigan:1994).
3.
Menyimak adalah suatu proses yang
mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya (Tarigan:1994).
Jadi,
Kesimpulannya Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi baik
bunyi nonbahasa dan bunyi bahasa dengan penuh pemahaman, perhatian, apresiasi,
serta interprestasi, dengan menggunakan aktivitas telinga dalam menangkap pesan
yang diperdengarkan untuk memperoleh informasi dan memahami isi yang
disampaikan bunyi tersebut.
1. Tujuan Menyimak
Tujuan
utama dari menyimak yaitu Menangkap,
memahami, atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan
simakan.
1)
Mendapatkan
Fakta
Pengumpulan fakta dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi melalui menyimak dapat berwujud
dalam berbagai variasi. Misalnya mendengarkan radio, televisi, penyampaian
makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dalam keluarga, percakapan
dengan tetangga, percakapan dengan teman sekerja, sekelas dsb.
2)
Menganalisis
Fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul perlu
dianalisis. Harus jelas kaitan antarunsur fakta, sebab dan akibat apa yang
terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan pembicara harus dikaitkan dengan
pengetahuan atau pengalaman menyimak dalam bidang yang relevan.
3)
Mengevaluasi
Fakta
Tujuan ketiga dalam suatu proses menyimak adalah
mengevaluasi faktafakta yang disampaikan pembicara. Dalam situasi ini penyimak
sering mengajukan sejumlah pertanyaan seperti antara lain Benarkah fakta yang
diajukan? Relevankah fakta yang diajukan? Akuratkah fakta yang disampaikan?
Apabila fakta yang disampaikan pembicara sesuai dengan
kenyataan, pengalaman, dan pengetahuan penyimak maka fakta itu dapat diterima.
4)
Mendapatkan
Inspirasi.
Mereka menyimak pembicaraan orang lain semata-mata
untuk tujuan mencari ilham. Penyimak seperti ini biasanya orang yang tidak
memerlukan fakta baru. Yang mereka perlukan adalah sugesti, dorongan, suntikan
semangat, atau inspirasi guna pemecahan masalah yang sedang mereka hadapi.
Mereka ini sangat mengharapkan pembicara yang isnpiratif, sugestif dan penuh
gagasan orisinal.
5)
Menghibur
Diri
Sejumlah penyimak datang menghadiri
pertunjukan seperti bioskop, sandiwara, atau percakapan untuk menghibur diri.
Sasaran yang mereka pilih pun tertentu, misalnya menyimak pembicaraan
cerita-cerita lucu, banyolan percakapan pelawak, menonton pertunjukan yang
kocak seperti yang dibawakan Grup Srimulat.
6)
Meningkatkan
Kemampuan Berbicara
Tujuan menyimak yang lain yaitu untuk meningkatkan
keterampilan berbicara. Dalam hal ini penyimak memperhatikan seseorang
pembicara, antara lain pada cara: mengorganisasikan bahan pembicaraan, memikat
perhatian pendengar, serta memulai dan mengakhiri pembicaraan.
Semua hal tersebut diperhatikan oleh penyimak dan
kemudian dipraktikkan.
2. Teknik Menyimak
Untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada murid sekolah sekolah dasar, ada beberapa teknik yang perlu ditempuh (Tarigan: 1993) yaitu:
1)
Teknik
loci (Loci System)
Salah satu teknik mengingat yang paling tradisional
adalah teknik loci. Teknik ini pada dasarnya memberikan cara mengingat pesan
dengan memvisualisasikan dalam benak kita materi yang harus diingat.Teknik ini
dilakukan dengan, mempelajari urutan informasi dengan informasi lain yang
serupa, dengan mempelajari lokasi-lokasi yang ada di sekitar kita dan
mencocokkan hal-hal yang akan diingat dengan lokasi-lokasi tersebut.
2)
Teknik
penggabungan (link system)
Teknik ini memberikan gagasan tentang
cara mengingat, yaitu dengan menghubungkan pesan pertama yang akan diingat
dengan pesan ke dua, ke tiga, dan seterusnya. Pesan berantai itu dihubungkan
pula dengan imajiimaji tertentu yang perlu anda visualkan secara jelas dalam
pikiran. Untuk mencegah terjadinya kelupaan pada pesan pertama (pesan yang akan
dimata-rantaikan), Anda pun perlu menghubungkan pesan pertama tersebut dengan
lokasi yang akan mengingatkan Anda pada item tadi.
3)
Teknik
Fonetik (phonetic system)
Teknik ini melibatkan penggabungan angka-angka,
bunyi-bunyi fonetis, dan kata-kata yang mewakili bilangan-bilangan tadi serta
bunyi-bunyi, dengan pesan yang akan diingat.
4)
Teknik
pengelompokan kategorial
Pengelompokan kategorial, yakni suatu teknik
pengorganisasian yang dapat digunakan secara sistemtis untuk memodifikasikan
informasi baru dengan cara memberikan struktur baru pada informasi-informasi
tadi.
5)
Teknik
Pemenggalan
Teknik
ini memberikan cara mengingat pesan dengan cara memenggal pesan-pesan yang
panjang. Contohnya, Apabila mendengar
orang menyebutkan nomor telepon, misalnya 6651814, maka agar mudah mengingatnya
kita memenggal, kelompok angka itu menjadi 665-18-14, atau 66-51-814 dan
sebagainya.
6)
Teknik Konsentrasi
Berkonsentrasi pada pesan yang dikirimkan oleh
pembicara merupakan kesulitan utama yang dihadapi oleh pendengar. Karena
seringnya berkomonikasi dalam rentang waktu yang terlalu lama, sehingga keadaan
seperti ini menuntutnya untuk membagi-bagi energi untuk memperhatikan antara
berbagai ragam rangsang dan tidak merespon pada satu rangsang saja.
3. Cara Meningkatkan Daya Simak
Untuk
meningkatkan daya simak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan (HG Tarigan;1986).
1)
Menyimak konversasif
Untuk
perbaikan serta kemajuan dalam menyimak konversasif maka dapat dilakukan
langkah-langkah berikut ini.
a)
Menyiapkan siswa dengan baik agar
perhatian terfokus pada apa yang disampaikan.
b)
Menyampaikan cara menyimak yang baik.
c)
Membuat rekaman dan menerapkan cara-cara
menjadi penyimak yang baik.
d)
Mengevaluasi percakapan yang disimak.
e)
Memotivasi siswa untuk menilai dirinya
sendiri.
f)
Memberi kesempatan kepada masing-masing
kelompok untuk saling menilai.
2)
Menyimak Apresiatif
Dalam
upaya mencoba meningkatkan serta mengembangkan kemampuan siswa dalam menyimak,
maka berikut ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.
a) Membuat
rekaman cerita dan puisi yang digemari oleh siswa, kemudian siswa mendiskusikan cerita atau puisi tersebut
dalam kelompok.
b) Menceritakan
tentang pemandangan yang disenangi oleh siswa.
c) Siswa
secara bergiliran menceritakan kembali apa yang telah dibacanya.
d) Menceritakan
kembali apa yang disimak dari radio atau TV.
e) Memilih
salah satu topik yang menarik untuk disimak kemudian memberikan penjelasan
mengapa topik itu dipilih untuk disimak.
f) Membuat
lembar penilaian untuk penilaian
penyimakan dari radio atau TV.
g) Membentuk
panitia untuk memberikan pengumuman pada suatu lomba menyimak
3)
Menyimak Eksplorasif
Untuk
meningkatkan menyimak eksplorasif ini maka ada beberapa hal yang dapat
dilakukan.
a) Untuk
memperluas dan memahami makna kata, sebelum menyimak para siswa dapat membaca
kata-kata tertentu yang telah dituliskan di papan tulis. Mereka akan memahami
makna dengan memperhatikan konteks pemakaian kata-kata tersebut dalam bahan
simakan.
b) Setelah
menyimak suatu petunjuk yang dibacakan satu kali, siswa disuruhmelakukannya,
misalnya; eksperimen sesuai dengan bahan simakan.
c) Setelah
menyimak suatu petunjuk, maka siswa disuruh menuliskannya sesuai dengan apa
yang disimak.
d) Siswa
menyimak informasi baru mengenai suatu
topik.
Cara yang baik membantu
siswa dalam menyimak informasi adalah mereka
menyimak dengan menyiapkan pertanyaan atau masalah yang telah dimiliki. Untuk
mengetahuinya guru dapat mengajukan berbagai pertanyaan.
4)
Menyimak Konsentratif
Dalam
menyimak konsentratif ini ada beberapa cara yang dapat ditempuh.
a)
Permainan sederhana dengan melibatkan
siswa dengan cara mengulangi apa yang telah dikatakan dalam
pernyataanpernyataan kumulatif siswa sebelumnya.
Contoh:
Salman : “Saya membeli buku.”
Yasmin : “Saya membeli buku dan pensil.”
Shisil : “Saya membeli buku, pensil, dan
penggaris.”
Sukmanah
: “Saya membeli buku, pensil, penggaris, dan penghapus.”
Permainan
ini berlangsung terus selama daftar komulatif lengkap dan dalam susunan yang
benar.
b)
Mempantomimkan suatu cerita (tiga atauempat adegan) yang sebelumnya telah disampaikan secara lisan.
c)
Menceritakan kembali sesuai dengan hasil
simakan.
d)
Membuat gambar-gambar sesuai dengan cerita
yang disimak.
Hal
lain yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak adalah
menganalisis rekaman singkat atau pidato
yang dibacakan oleh guru.
Adapun
yang dapat mereka simak adalah:
a)
Memperhatikan pendahuluan atau kalimat
pembuka.
b)
Menyimak hal-hal penting yang terdapat
dalam pidato.
c)
Mendiskusikan hal-hal penting yang telah
disimak
d)
Memperhatikan kesimpulan.
Demikian yang Abah sampaikan dalam kesempatan ini, dalam kesempatan selanjutnya akan diupdate kembali lebih mendalam adapun referensi bacaan selanjutnya silahkan baca tentang Prinsip dan Prosedur Berbahasa Secara Tertulis Reseptif. Terima kasih sudah berkunjung semoga menemukan apa yang anda cari serta dapat menambah perbendaharaan knowledge yang
bermanfaat dan bermakna.
Related
Post :