Ketika engkau ingin pulang kepada hati yg kaucintai
mengapa engkau harus menunggu,
di setiap heningmu tak pernah lelah
kau menemani bayang-bayang senyumku
Yg bila enkau sentuh senyum itu pergi benarkah
Di setiap matahari pergi, menggantikan waktu dengan waktu
Benarkah s'lalu terlihat saat aku berpaling dan berjalan meninggalkanmu
Mengapa engkau tetap bertahan untuk orang yang kau cintai
Mengapa pula kau selalu berpikir tak mungkin ….
Dan apakah hanya sebatas itu harapanmu….
ketika engkau menikmati kesepian di kala senja menyingsing
Bahkan dengan nada, dengan mimpi,
Dan juga dengan kenanganmu yang indah kala itu
Engkau membiarkan rindumu hidup di dasar hati yang paling dalam
kemudian bersimpuh tuk menunggu sampai waktu yang panjang menegurmu
Sampai dia menemui apa yang engkau inginkan,
Mungkin juga apa yang engkau rindukan dan idamkan
Benarkah engkau telah membingkai namaku dalam cinta kasihmu ,
Betapa bahagianya aku kan dapat melihat indahnya kisah kasih
Di dalam hati penuh ketulusan nan elok rupawan penuh kesejukan
Benarkah perpisahan dengan rentang waktu yang usang
Tetap kokoh dan tak mampu dirusak perputaran waktu
Bahkan membuat jiwa semakin mengenang akan keagungan tuhan
Yang telah mencipta akan kesempurnaan hidup dan kehidupan
Engkau berucap dekat dengan indraku …
Jika kita dapat bersatu lagi, engkau akan membacakan puisi ini untukku…
Namun engkaupun berucap jika tidak, kan engkau bacakan sajak ini pada
Mentari di senja hari, atau pada bulan yang s'lalu menanti ...
benarkah.? Engkau meneteskan harapan yang kau tunggu dan kini….
Lukisankisah cinta yang hakiki dalam hatimu
Selalu meretas jalan harapan masa yang akan datang…
Yang tak tahu entah apa yang akan terjadi…
Yang tak tahu entah apa yang akan tercipta…
Yang tak tahu entah apa yang akan terwujud…
semua di antara makhluk baik di langit maupun di bumi…
Tak ada yang tahu hari esok meskipun satu detik saja…
mengapa engkau harus menunggu,
di setiap heningmu tak pernah lelah
kau menemani bayang-bayang senyumku
Yg bila enkau sentuh senyum itu pergi benarkah
Di setiap matahari pergi, menggantikan waktu dengan waktu
Benarkah s'lalu terlihat saat aku berpaling dan berjalan meninggalkanmu
Mengapa engkau tetap bertahan untuk orang yang kau cintai
Mengapa pula kau selalu berpikir tak mungkin ….
Dan apakah hanya sebatas itu harapanmu….
ketika engkau menikmati kesepian di kala senja menyingsing
Bahkan dengan nada, dengan mimpi,
Dan juga dengan kenanganmu yang indah kala itu
Engkau membiarkan rindumu hidup di dasar hati yang paling dalam
kemudian bersimpuh tuk menunggu sampai waktu yang panjang menegurmu
Sampai dia menemui apa yang engkau inginkan,
Mungkin juga apa yang engkau rindukan dan idamkan
Benarkah engkau telah membingkai namaku dalam cinta kasihmu ,
Betapa bahagianya aku kan dapat melihat indahnya kisah kasih
Di dalam hati penuh ketulusan nan elok rupawan penuh kesejukan
Benarkah perpisahan dengan rentang waktu yang usang
Tetap kokoh dan tak mampu dirusak perputaran waktu
Bahkan membuat jiwa semakin mengenang akan keagungan tuhan
Yang telah mencipta akan kesempurnaan hidup dan kehidupan
Engkau berucap dekat dengan indraku …
Jika kita dapat bersatu lagi, engkau akan membacakan puisi ini untukku…
Namun engkaupun berucap jika tidak, kan engkau bacakan sajak ini pada
Mentari di senja hari, atau pada bulan yang s'lalu menanti ...
benarkah.? Engkau meneteskan harapan yang kau tunggu dan kini….
Lukisankisah cinta yang hakiki dalam hatimu
Selalu meretas jalan harapan masa yang akan datang…
Yang tak tahu entah apa yang akan terjadi…
Yang tak tahu entah apa yang akan tercipta…
Yang tak tahu entah apa yang akan terwujud…
semua di antara makhluk baik di langit maupun di bumi…
Tak ada yang tahu hari esok meskipun satu detik saja…
Posted by : Opar Suparma, M.Si
Related Post: